HARIAN MERAPI - Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi, dari Pasuruan kembali ke Kartasura prajurit banyak yang menderita sakit.
Tuan Komisaris memerintahan semua serdadu kompeni ambil sejumput-sejumput abu jazad Untung Surapati.
Kemudian disimpan dalam bungkusan kertas masukkan ke saku baju masing-masing.
Semua serdadu Kompeni melakukan perintah tersebut.
Bahkan dari sekian banyak serdadu Kompeni itu ada yang berkeyakinan bahwa menyimpan abu dari jazad orang sakti bisa ketularan menjadi orang peng-pengan pula.
Atau setidak-tidaknya mendapatkan berkahnya meski kurang tahu seperti apa berkah itu.
“Kanjeng Pangeran Purbaya, kami serombongan hari ini juga minta pamit pulang ke Semarang”, kata Tuan Komisaris kepada petinggi Kartasura itu.
“Ya. Silakan, Tuan Komisaris. Aku juga akan segera kembali ke Kartasura”, jawab Pangeran Purbaya.
Serdadu-serdadu Kompeni itupun segera berbenah, menata barang-barang yang sekiranya perlu dibawa pulang ke Semarang.
Perjalanan pulang mereka melalui laut dengan perahu layar yang beriring-iringan.
Kebetulan saat itu angin bertiup kencang sehingga bahtera-bahtera itu meluncur cepat mengarungi laut yang tidak begitu jauh jaraknya.
Sedangkan Pangeran Purbaya dikawal prajurit-prajuritnya kembali Ke Kartasura melewati jalan darat yang nampak lebih lambat dan kadang-kadang menemui berbagai rintangan.
Tetapi keberhasilannya membedah Pasuruan merupakan kemantapan tersendiri bagi sekalian prajurit Kartasura.