HARIAN MERAPI - Keris yang bernilai adiluhung, gambaran tentang keberadaan keris zaman dulu juga sering terukir dalam relief candi
Seperti dalam ilmu padhuwungan, keris masa pra-Kadiri-Singasari dikenal sebagai keris Buda atau keris sombro.
Keris-keris ini tidak memiliki pamor dan sederhana.
Keris Buda sebagai bentuk awal keris modern kerap dikutip oleh keluarga Charles Knaud dari Batavia, peminat mistisisme Jawa.
Keris milik Charles Knaud ini memiliki relief tokoh epik Ramayana pada permukaan bilahnya dan mencantumkan angka tahun Saka 1264 (1342 Masehi),
sezaman dengan Candi Penataran, meskipun ada yang meragukan penanggalannya.
Keris Buda memiliki kemiripan bentuk dengan berbagai gambaran belati yang terlihat pada candi-candi di Jawa sebelum abad ke-11.
Belati pada candi-candi ini masih memperlihatkan ciri-ciri senjata India, belum mengalami pemribumian atau indigenisasi.
Adanya berbagai penggambaran berbagai wesi aji sebagai komponen ikon-ikon dewa Hindu telah membawa sikap penghargaan terhadap berbagai senjata, termasuk keris di kemudian hari.
Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 3: Mpu Gandring mengeluarkan kutukan kaena dibunuh Ken Arok
Meskipun demikian, tidak ada bukti autentik mengenai evolusi perubahan dari belati gaya India menuju keris buda ini.
Kajian ikonografi bangunan dan gaya ukiran pada masa Kadiri-Singasari (abad ke-13 sampai ke-14) menunjukkan kecenderungan pemribumian dari murni India menuju gaya Jawa, tidak terkecuali dengan bentuk keris.
Salah satu patung Siwa dari periode Singasari (abad ke-14 awal) memegang "wesi aji" yang mirip keris, berbeda dari penggambaran masa sebelumnya.