Pura inilah yang akhirnya diubah menjadi bangunan masjid. Masjid yang dikenal hingga sekarang sebagai Masjid Laweyan.
Akan tetapi, arsitektur masjid ini tetap mempertahankan pergabungan budaya dan agama, yakni Hindu, Jawa, dan Islam.
Masjid Laweyan terletak di tepi Sungai Jenes tepat berada di kawasan Kampung Batik pada 1546.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Kamis Kliwon 19 Mei 2022, Memiliki Intuisi Kuat dan Kemauan Tinggi
Pada masa kejayaannya, Sungai Jenes menjadi jalur perdagangan strategis yang menghubungkan daerah di Pulau Jawa dengan Laweyan.
Kondisi strategis ini menjadikan Laweyan sebagai pusat karamaian sehingga mendapat julukan Bandar Kabanran. (Ditulis: Yosi Wulandari UAD) *