kearifan

Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 4: Awal Mula Terjadinya Bumi Ngerang dan Bumi Muria

Rabu, 13 April 2022 | 02:30 WIB
Nyai Ageng Ngerang tak terima pandangan saudaranya bahwa langkah perempuan sempit (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Dalam legenda pasangan ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram dikisahkan bagaimana terbentuknya Bumi Ngerang dan Bumi Muria.

Ada satu pernyataan yang paling tidak bisa diterima Nyai Ageng Ngerang soal pandangan saudaranya terhadap perempuan.

Yakni, “Perempuan itu identik di rumah saja dan tidak bisa berbuat apa-apa. Bagian perempuan hanya sedikit (setengah dari bagian laki-laki), lain halnya dengan bagian laki-laki.”

Baca Juga: Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 1: Memiliki Nasab dengan Nabi Muhammad SAW Generasi ke-25

Ungkapan itu juga berkaitan dengan kondisi yang terjadi pada masa itu, langkah seorang perempuan dianggap sempit dan tidak bisa mendapatkan wilayah kekuasaan yang begitu luas.

Nyai Ageng Ngerang merasa tidak terima dengan musyawarah dan pandangan yang dilontarkan oleh saudaranya saat perkumpulan tersebut.

Nyai pada waktu itu langsung membakar Selendang kemban yang menjadi warisan nenek beliau, yaitu Nawang Wulan dan Kiai Jaka Tarub. Nyai Ageng Ngerang berkata:

“Lenges dari bakaran selendang ini yang dibawa angin, dimana pun jatuhnya, dan tempat yang kejatuhan langes tersebut akan menjadi Bumi Ngerang.”

Lenges itu merupakan sisa dari percikan api bekas selendang yang terbakar karena dihantamkan ke atas udara sehingga mengeluarkan percikan api.

 Baca Juga: Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 2: Dikagumi Sunan Kalijaga, Sejak Kecil Tekun Belajar Soal Agama

Sejak kejadian tersebut, saudara Nyai Ageng Ngerang pun tidak mau kalah melihat apa yang telah dilakukan oleh Nyai Ageng Ngerang.

Para saudaranya tanpa Berpikir panjang, langsung ikut membakar pakaiannya. Mereka pun ikut bersumpah:

“Dimana pun langes bakaran dari kaos tersebut jatuh, maka akan membentuk bumi/tanah Muria.”

Sejak kejadian itu, Bumi Ngerang dan bumi Muria terdapat di mana-mana. Bumi tersebut tidak ada yang kuat menepati.

Konon banyak masalah kehidupan yang dialami orang lain yang menempatinya. Oleh karena itu, bumi Ngerang dan bumi muria hanya dapat ditempati dan dimanfaatkan oleh anak dan cucu-cucu keturunan Nyai Ngerang dan saudara-saudaranya.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB