Bahkan untuk 'ngrasani' saja tidak ada yang berani, karena takut ada di antara mereka yang jadi mata-mata.
Saling curiga di antara staf pun terjadi, sehingga mereka lebih memilih diam demi keamanan masing-masing.
Intimidasi juga sering dilakukan pada warga, jika ketahuan akan melakukan gerakan yang menimbulkan gejolak.
Meski dirugikan, masyarakat pun tidak ada yang melakukan protes. Paling banter hanya saling mencurahkan kekesalan di antara mereka, meski hal itu juga dilakukan dengan hati-hati. (Bersambung) *