Nah, di saat karirnya berada di puncak, maka angin pun mulai bertiup makin kencang. Dahulu ia mencalonkan diri menjadi kepala desa idealisme yang tinggi.
Tapi setelah merasakan sendiri menduduki posisi yang dulu diangan-angankan, ternyata banyak fakta yang jauh dari rencana semula.
Terlebih lagi setelah hadirnya ujian ketiga, yakni sesosok perempuan. (Bersambung) *