harianmerapi.com - Betapa senangnya kuliah di kampus dengan lantai 10 yang megah. Namun ternyata ada pengalaman horor yang tak bisa dilupakan Agus.
Kala itu selesai kuliah, Agus keluar ruangan. Ia tidak langsung pulang, atau nongkrong-nongkrong di tempat makan sekitaran kampus bersama teman-temannya.
Agus hanya duduk di depan ruang kuliah seorang diri. Agus memang sengaja tidak langsung pulang, karena ingin menikmati wifi kampus.
Beberapa menit yang lalu paket datanya telah habis, dan siang ini ia harus menghubungi seseorang.
Setelah dirasa cukup, Agus berniat turun ke bawah, dari lantai enam menggunakan tangga. Gedung kampusnya berlantai sepuluh.
Ia tidak mungkin turun menggunakan lift, sebab begitu banyak orang menunggu, dan menunggu menurutnya hanya membuang-buang waktu. Ketimbang menunggu, lebih baik waktunya digunakan untuk berjalan.
Satu per satu anak tangga ia pijak. Lantai lima telah ia lewati, lantai empat telah ia lewati. Saat sampai di lantai tiga, dan kepala Agus melongok ke bawah, menuju lantai satu, betapa terkejutnya ia.
Baca Juga: Cerita Misteri Warung Sederhana Murah Meriah di Tengah Sawah Ternyata Menu Makannya Pepes Kecoa
Lantai tangga bentuknya memutar. Agus menjerit, spontan pandangannya ia alihkan. Beruntung di sekitaran tangga tidak ada orang, sehingga Agus tidak menanggung malu.
Ia baru saja melihat sebuah kepala, benar-benar kepala tanpa badan tanpa anggota tubuh apa pun dengan mata melotot, pipi dipenuhi darah, serta berambut panjang.
Saat Agus memberanikan diri kembali menatap ke arah bawah, kepala itu tidak ada.
Jantung Agus seketika berdegup kencang. Dengan cepat ia turun ke lantai dua, dan memilih turun melewati tangga lain.
Baca Juga: Suami Setia 14: Kehidupan Baru Bersama Dua Istri yang Rukun, Kehadiran Anak Melengkapi Kebahagiaan
Tetapi di tangga lain, hal aneh menyelimutinya. Saat ia sudah di lantai satu, beberapa detik kemudian Agus nyatanya berada di lantai dua.