harianmerapi.com - Tak ada jalan lain bagi Marjina kecuali mencari keberadaan Harjino sekarang ini. Itu satu-satunya cara untuk keluar dari masalah besar yang sedang dihadapi.
Uang tabungan sudah habis, kontrak rumah sudah ditagih, sementara seluruh barang yang ada di dalam rumah juga terancam akan ditarik karena tidak membayar kredit beberapa bulan.
Sayangnya, sangat sedikit sekali informasi yang ia dapat soal Harjino. Karena mungkin selama ini suami sirinya itu memang sengaja tak memberi ruang gerak pada Marjina.
Baca Juga: Terpaksa Pinjam Kain Kafan RT Sebelah dan Mie Rasa Anugrah Cinta
Dicobanya untuk mencari di tempat kerjanya dulu, tapi ternyata proyek sudah selesai sehingga tak ada yang bisa dimintai keterangan.
Di saat pikiran sedang buntu, tiba-tiba Marjina teringat dengan orang bernama Pono, salah satu rekan Harjino. Memang hanya teman jauh, namun siapa tahu ada informasi yang bisa didapat.
Agak sulit mencari runmah Pono, karena pernah hanya diberi ancar-ancar alamatnya. Setelah mencari kesana-kemari, akhirnya ketemu juga.
Baca Juga: Uang Baru Tak Laku dan Kiat Dokter Agar Balita Tak Nangis Saat Diperiksa
"Waduh, sudah lama sekali aku juga tidak ketemu Harjino. Tapi dengar-dengar ia sedang mengalami masalah besar," kata Pono yang membuat hati Marjina makin hancur.
"Masalah besar apa itu?" tanya Marjina.
"Aku sendiri tidak tahu persis, tapi ada yang cerita sekarang ia jadi buron polisi. Ada rekanan yang telah melaporkannya ke pihak yang berwajib, karena Harjino menipu mengingkari kontrak kerja dan menggelapkan uang ratusan juta," papar Pono.
Baca Juga: Jembatan Angker Direhab, 'Penghuni'-nya Berteduh di Rumah Pak Sawung
Gelap dunia dirasakan Marjino. Suaminya ternyata tukang tiu dan suka main perempuan. Putus sudah harapannya untuk kembali bisa hidup dengan berkecukupan. Meski demikian Marjina belum yakin benar dengan cerita Pono.
"Untuk tahu lebih jelasnya, coba saja kamu tanya langsung ke atasan Harjino," kata Pono sambil memberikan nama dan alamat kepada Marjina.
Dan ketika Marjina menemui orang yang dimaksud, hatinya kian miris. Ia tahu benar siapa Harjino yang asli.