Baca Juga: Menutup Mata dengan Penyesalan 14: Tak Ada Keinginan Bertahan Hidup
Mendengar perkataan Samingun, Pak Yanto pun terkejut. Pasalnya acara pagelaran ketoprak terpaksa dibatalkan karena mereka tidak datang. Samingun bingung jika mereka salah alamat rasanya tidak mungkin. Mereka dijamu dengan sangat baik oleh tuan rumah.
Samingun pun menceritakan kejadian tersebut kepada rekan-rekannya. Memang ada kejanggalan pada pentas semalam, tak ada satu pun yang berhasil mengabadikan pementasan ketoprak. Semua foto nampak gelap berbanding terbalik dengan kenyataan yang mereka alami.
Desa yang mereka datangi pun sangat terpencil seperti berada di dalam hutan. Sesungguhnya sejak awal Samingun ragu karena setelah tiba di lokasi berbeda ketika survei. Keraguan tersebut mulai terpatahkan ketika tuan rumah menjamu mereka dengan sangat baik. (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *