HARIAN MERAPI - Kisah cerita mistis tentang ramuan misterius 1, Nyi Hindun semakin akrab dengan lelaki bujangan pelanggan warung.
Umur Nyi Hindun sekitar 50-an tahun. Buku tabungan miliknya menunjukkan angka tigapuluh juta rupiah.
Ia memiliki satu gigi emas, yang apabila bicara atau tertawa akan kelihatan jelas oleh para pelanggan warung nasinya.
Baca Juga: Puan Beberkan Lima Kandidat Pendamping Ganjar Pranowo
Ia bercerai dengan suaminya ketika dua puterinya sudah menginjak usia dewasa, dan kini mereka sudah hidup mandiri bersama keluarganya masing-masing.
Dari nada bicaranya orang-orang menilai Nyi Hindun sebagai janda yang sopan dan baik hati. Tapi banyak laki-laki tampan yang berani menikahi para janda meskipun perilakunya tidak lebih baik daripada Nyi Hindun.
Suatu hari, ada seorang pelanggan laki-laki yang menjadi pusat perhatiannya. Seorang pria sekitar 40-an tahun, berjenggot agak panjang.
Dengan logat Sunda yang kental, seperti biasa ia minta dibungkuskan nasi dilengkapi sayur dan tempe orek. Pakaiannya cukup rapi, meskipun celananya agak sedikit longgar seperti mengenakan sarung.
Ia kelihatan baik dan bicaranya santun. Seperti biasa ia membayar dengan uang sepuluh ribuan, kembali empatribu, karena nasi bungkus yang dipesannya hanya seharga enamribu perak.
Baca Juga: Inilah 3 gaya belajar anak, orang tua wajib tahu
Belum pernah ia memesan nasi dengan lauk yang lain selain tempe orek.
Pernah sekali waktu laki-laki itu mengenakan sarung dengan serbet yang tergantung di pundaknya,
keluar dari bangunan kantor megah yang di halamanya terpampang rupa-rupa spanduk dan baliho bergambar wajah para calon wakil rakyat.
Pada plang depan kantor itu terulis: Sekretariat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi Banten, Partai Golongan Pekerja (PGP).
Nyi Hindun berkeyakinan bahwa laki-laki itu hanya seorang cleaning service di kantor megah itu, yang letaknya hanya beberapa puluh meter dari warungnya.