Inilah 3 gaya belajar anak, orang tua wajib tahu

photo author
- Senin, 24 Juli 2023 | 10:30 WIB
Anak-anak sedang mewarnai di puncak acara "Dunia Si Kecil" yang diselenggarakan Lotte Choco Pie bertepatan dengan Hari Anak di Jakarta, Minggu (23/7/2023).  (ANTARA/HO/Lotte Indonesia)
Anak-anak sedang mewarnai di puncak acara "Dunia Si Kecil" yang diselenggarakan Lotte Choco Pie bertepatan dengan Hari Anak di Jakarta, Minggu (23/7/2023). (ANTARA/HO/Lotte Indonesia)



HARIAN MERAPI - Gaya belajar setiap anak berbeda-beda, sehingga orang tua atau guru yang mengenalinya guna meningkatkan potensi anak.


Menurut ahli, paling tidak ada tiga gaya belajar anak yang harus diketahui para orang tua maupun guru.


Sebagaimana disampaikan psikolog Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC ada tiga cara gaya belajar anak yang perlu dicermati orang tua agar tidak salah paham yang justru membuat anak dianggap sulit diatur.

Baca Juga: Nutanix dukung Diskominfosan Kota Yogyakarta perkuat transformasi digital dan meningkatkan efisiensi layanan

Lulusan Magister Psikologi Universitas Indonesia itu kemudian menjabarkan ketiganya, yakni yang pertama gaya belajar visual. Anak yang bergaya belajar visual cenderung lebih senang belajar dengan penglihatannya untuk mengingat pesan atau informasi.

"Mereka biasanya senang segala sesuatu yang colorful, ada ilustrasi gambar, infografis, dan itu membuat mereka menikmati belajarnya," kata Irma dalam acara puncak "Dunia Si Kecil" yang diselenggarakan berkenaan dengan Hari Anak di Jakarta.

Kemudian cara belajar auditori. Auditori itu berhubungan sama pendengaran, jadi cara belajarnya itu lebih dominan dengan cara mendengarkan orang lain atau sebuah objek atau sesuatu hal. Jadi kalau misalnya dia di kelas kecenderungannya tampak seperti anak yang tidak memperhatikan guru tapi sebenarnya dia mendengarkan apa yang diajarkan oleh gurunya, jelas Irma dikutip dari siaran pers, Senin.

Baca Juga: Mercedes Benz W205 Community Indonesia Touring ke Jogja, Nikmati Keindahan Gunung Merapi hingga Pantai Selatan

"Nah, biasanya kalau untuk anak-anak auditori ini, kita menganjurkan orang tua mengajak mereka belajarnya itu read aloud (membaca dengan lantang). Kalau anak visual kan sambil silent aja dia bisa belajar, sambil dia coret, sambil dia lihat yang lain. Tapi kalau anak auditori, dia baca tapi dia bersuara sehingga suaranya tadi dia dengar," katanya.

Cara yang ketiga adalah kinestetis. Anak-anak yang kinestetis itu belajar tapi dia banyak bergerak atau pindah-pindah. Kelihatan seperti gelisah tapi sebenarnya dia lagi belajar.

"Mungkin 5 menit dia tengkurap, habis itu nanti dia sambil selonjoran, terus pindah posisi yang lain tapi sambil bawa buku. Atau sambil mendengarkan sesuatu tapi dia bergerak. Nah itu adalah kinestetis," ujar dia..

Tiga cara itu terjadi pada siapa pun, bahkan pada orang dewasa pun begitu. Jadi setiap orang punya gaya dan tidak ada yang salah dengan itu. Ada juga orang yang memiliki kombinasi dua cara belajar, cuma yang mana yang dominan. "Nggak ada yang pasti 100 persen visual itu enggak. Kayak aku, visual-kinestetis," kata Irma menambahkan.

Baca Juga: Airlangga Hartarto dipanggil penyidik Kejagung, ini kasusnya

Rangkaian kegiatan “Dunia Si Kecil” dimulai sejak 19 Juni dengan Video Challenge untuk menunjukkan berbagai minat bakat, hobi, dan cita-cita anak-anak. Antusiasme yang besar terhadap kegiatan ini terlihat dari terkumpulnya lebih dari 350 video dengan hashtag #DuniaSiKecilLCP di Instagram Reels dan TikTok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X