Sebagai ibu negara kerajaan Mataram, dalam bertugas Kanjeng Ratu Waskitha Jawi aktif membangun Kotagede.
Hal penting yang ditatanya adalah tata letak kota, jarak antarkota dibuat menjadi sejauh 30 km yang terinspirasi dari penjarakan kota Persia Iran.
Baca Juga: Curhat ke lawan jenis masuk kategori selingkuh, perilaku lainnya apa ya...?
Alasan lain, adalah jalan kuda normal ditempuh maksimal 30 km.
Selain itu, jarak pasar sebagai pusat perbelanjaan dibuat sekitar 5 km.
Pembuatan jarak pasar tersebut didasari dengan argumentasi orang jalan normal dapat menempuh 5 km.
Melihat tata jarak yang diatur tersebut sangat terlihat bahwa Kotagede dibangun dengan landasan logika etika estetika.
Kanjeng Ratu Waskitha Jawi sangat terinspirasi dari negeri Persia Iran dalam membangun istana Kotagede. Istana Mataram pun dibangun dengan kayu jati Cepu.
Sementara juru ukir dihadirkan dari Jepara.
Baca Juga: Persiapan Operasi Ketupat Candi 2023, Polres Temanggung Siapkan Jalur Alternatif Lebaran
Batu marmer yang digunakan berasal dari Tulungagung. Tengah kota pun dibangun alun-alun sebagai sarana space public.
Pembangunan alun-alun sebagai ruang umum ini berfungsi sebagai pelepas lelah, hiburan dan menjalin komunikasi sosial.
Hal penting lain yang tak lupa dibangun adalah Masjid sebagai tempat beribadah. Masjid agung yang dibangun dilengkapi beduk dan kentongan.
Setelah itu, kemudian dibangunlah pasar untuk transaksi barang dan jasa. (Ditulis: Yosi Wulandari UAD di Koran Merapi) *
