HARIAN MERAPI - Kisah Kiai Ageng Giring seri 6, dalam memimpin kerajaan Danang Sutawijaya menerapkan pedoman Agama Ageming Aji.
Alas Mentaok sebagai cikal bakal bumi Mataram ini merupakan pemberian Sultan Hadiwijaya sehingga hal berkaitan dengan keputusan juga masih berada di tangan Sultan Hadiwijaya.
Danang Sutawijaya pun dipilih oleh Sultan Hadiwijaya sebagai raja Mataram Kotagede atas restu kanjeng Sunan Giri Parapen.
Baca Juga: Kisah Kiai Ageng Giring 1, Namanya tak bisa dipisahkan dengan kebesaran Kerajaan Mataram
Penetapan kebijaksanaan Sultan Pajang ini ternyata dalam rangka politik terkait dengan trah Pajang dan keturunan Sultan Demak Bintara.
Danang Sutawijaya dikenal juga dengan nama Ngabehi Loring Pasar dinobatkan menjadi Raja Mataram Kotagede.
Danang Sutawijaya bergelar Panembahan Senapati ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panetep Panatagama.
Danang Sutawijaya berkuasa di kerajaan Mataram sejak tahun 1584 hingga tahun 1601.
Keahlian beliau dalam memimpin juga mendapat julukan baru, yaitu Wong Agung ing Ngeksiganda.
Sejak masa itu, pedoman hidup raja Mataram adalah agama ageming aji.
Kekuatan Danang Sutawijaya dalam memimpin juga dilihatkan dengan keahliannya dalam strategi berbisnis.
Panembahan Senapati ini menunjukkan keahliannya agar menciptkan keselarasan produksi, distribusi, dan konsumsi sehingga terwujudnya tata kelola ekonomi yang berimbang.
***
Alkisah, Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah membekali dua pusaka utama, yaitu tombak Kyai Plered dan Rontek Tunggul Wulung.