Salendro mencermati surat yang disodorkan pada dirinya.
"Bagaimana kok bisa saya jadi tersangka?" tanya Salendro dalam hati.
Baca Juga: 5 tempat wisata di Banyuwangi paling direkomendasikan untuk liburan lebaran
Ia mencoba mengelak dan berdebat dengan petugas yang menjeput dirinya untuk ditahan.
Namun semua upaya itu mengalami kegagalan.
"Silakan bapak ikut kami, nanti semuanya bisa dijelaskan di kantor," kata petugas dengan tegas.
Karena sudah tidak punya alternatif lain, Salendro hanya minta diberi waktu untuk menghubungi Rangga.
Ia berharap anaknya tahu keadaan dirinya sekarang yang harus digelandang ke kantor polisi dengan status sebagai tahanan.
Namun sepertinya Rangga sedang sibuk, karena hapenya tak bisa dihubungi.
Baca Juga: Bulan Ramadhan untuk meraih suasana hayatan thayyibah
Salendro pun pasrah dan hanya bisa menuruti perintah petugas.
Ia hanya bisa meratapi nasibnya, mengapa saat baru saja menikmati masa pensiun harus menjadi pesakitan.
Betapa sakit hatinya.
Apalagi jika nanti tahu, kalau secara tidak langsung yang menggiring dirinya ke penjara tak lain anaknya sendiri.
Sementara Rangga yang tidak bisa dihubungi ternyata bukan sedang rapat atau berdinas namun sedang berasyik-asyikan dengan seorang perempuan di hotel.
