HARIAN MERAPI - Kisah cerita hidayah pemimpin yang zalim 133, warga damai setelah kematian Jimat.
Suasana pemakaman Jimat berlangsung dengan penuh haru.
Warga membludag untuk memberikan penghormatan terakhir.
Baca Juga: Tak diberi pesangon, buruh bawa perusahaan ke Pengadilan
Baik mereka yang dahulu bersebarangan maupun yang memang jadi pendukung setianya.
Semua kesalahan yang pernah dilakukan Jimat sudah dimaafkan oleh warga.
Termasuk kasus pembunuhan Bu Lola dan Sunti pun sudah tidak ada yang mengingat lagi.
Bagi pihak kepolisian, dengan meninggalnya Jimat, maka mereka juga tidak melanjutkan kasusnya.
Salendro yang masih berstatus sebagai kepala desa menyempatkan diri untuk memberikan sambutan dalam upacara pemakaman.
Ia berharap, Jimat mendapat tempat layak dialam baka.
Baca Juga: Inilah masjid yang tepat digunakan untuk iktikaf pada buan Ramadhan
Sementaraia juga berpesan kepada seluruh warga yang hadir, untuk membangun kebersamaan.
Lupakan segala perbedaan yang pernah ada, untuk bersama-sama membangun desa.
"Sebentar lagi akan ada kepala desa yang baru. Semoga kepala desa baru nantinyha bisa membawa desa kita lebih maju lagi dengan pemikiran muda yang dimiliknya," kata Salendro seolah memberikan dukungan pada anaknya yang akan menggantikan posisi dirinya sebagai kepala desa.