Pramana merasa bersalah ketakutan dan ia minta maaf.
Kemudian wanita itu tampak mereda marahnya dan menarik Pramana untuk bermesra-mesraan.
Terjadilah persetubuhan yang luar bisa menghabiskan tenaga Pramana.
Kemudian Pramana tertidur bangun jam 03.00 WIB melihat disekitarnya tampak ada kantong-kantong yang penuh berisi uang.
Tidak hanya uang tetapi tampak emas berlian yang ada di dalam kotak.
Hal itu menyebabkan kekayaan Pramana semakin melejit.
Kemudian Pramana tertidur bangun jam 03.00 WIB melihat disekitarnya tampak ada kantong-kantong yang penuh berisi uang.
Tidak hanya uang tetapi tampak emas berlian yang ada di dalam kotak.
Hal itu menyebabkan kekayaan Pramana semakin melejit.
Akibat dari setiap malam Jum’at Kliwon tenaganya terkuras maka ia menjadi sakit-sakitan, sakit jantung, pinggang dan akhirnya menjadi lumpuh.
Kekeyaannya menipis, sawah-sawahnya banyak yang dijual untuk beaya pengobatan. Disamping itu juga dijual oleh anak-anaknya.
Akhirnya Pramana meninggal dunia dalam usia yang masih muda.
Pada waktu jenazahnya dimandikan dikafani masih dalam keadaan biasa. Namun setelah dibawa ke makam dan sampai di makam terjadilah hal-hal yang aneh.
Pada waktu jenazah diturunkan ke liang lahat terjadilah perubahan jenazah Pramana.
Bagian kepala tidak seperti kepala manusia tetapi seperti kepala babi dan tampak ada telinganya dilihat dari lekuk-lekuk kain kafannya.