Pada malam Jum’at Kliwon Pramana sudah siap menunggu Putri Celeng di kamar khusus.
Hatinya berdebar-debar karena belum tahu seperti apa Putri Celeng itu.
Tepat pukul 24.00 WIB ia mendengar suara orang berjalan perlahan-lahan.
Tidak antara lama pintu berbuka, astaga datanglah wanita cantik sekali hidungnya mancung, giginya seperti biji mentimun, matanya sayu, rambutnya terurai panjang, payudaranya kuning seperti cengkir gading.
Pakaiannya tipis transparan, wanita itu bilang : “Tanggalkan pakaianku satu persatu akupun menanggalkan pakaianmu”.
Pramana dengan gemetar penuh birahi menanggalkan pakaian wanita itu.
Tidak antara lama terjadilah persetubuhan antara Pramana dengan wanita cantik itu, manusia dengan makhluk halus yang berbeda alam.
Tidak antara lama terjadilah persetubuhan antara Pramana dengan wanita cantik itu, manusia dengan makhluk halus yang berbeda alam.
Kemudian situasi lengang bengang dan Pramana tertidur pulas.
Pukul 03.00 WIB ia dibangunkan oleh wanita makhluk halus itu dan wanita itu mencium Pramana berulang kali lalu menghilang.
Selanjutnya Pramana duduk ia terkejut di meja kamar itu ada tumpukan uang jumlahnya jutaan rupiah dan di bawah meja berceceran uang Rp.50.000,-
Di samping itu dekat meja banyak sekali didapatkan alat-alat cukur.
Pramana merasa senang cita-citanya menjadi orang kaya bisa terpenuhi.
Warung sotonya laris sekali, ia membuka cabang warung soto di beberapa tempat.
Jam 11.00 WIB dagangan sotonya sudah habis ludes. Begitu juga usaha cukurnya juga laris manis.
