Kecuali dengan pelarisan ada juga pesugihan dengan Putri Celeng, tetapi harus berhubungan badan dengan Ratu Siluman Babi.
Nardi bilang : “Pilih yang mana Mas Pramana?” Jawab Pramana : “Pilih yang Putri Celeng”.
Kecuali dengan pelarisan ada juga pesugihan dengan Putri Celeng, tetapi harus berhubungan badan dengan Ratu Siluman Babi.
Kemudian lain hari Pramana diajak ke bukit Sikambang yang letaknya di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purwareja, disebut bukit Sikambang karena terletak di tengah rawa-rawa seakan-akan seperti kemambang (terapung).
Di situ bersemayam Ratu Siluman Babi. Ratu Siluman Babi itu bertahta di gua Sigala-gala. Ratu Siluman Babi itu disebut Putri Celeng.
Pramana diajak menemui juru kuncinya. Kemudian Pramana diajak masuk ke sebuah kamar akan diberi tahu tata cara dan syarat-syarat mencari pesugihan Putri Celeng.
Sedangkan Nardi ada di luar (di ruang tamu).
Syarat yang harus dipenuhi antara lain setiap malam Jum’at Kliwon harus berhubungan badan dengan Putri Celeng (Ratu Siluman Babi).
Harus dibuatkan kamar khusus di dalam rumah untuk pertemuan dengan Putri Celeng itu.
Kalau di luar pekarangan rumah putri celeng itu wujudnya celeng (babi) tetapi kalau sudah masuk pekarangan berubah menjadi putri yang cantik.
Semua syarat itu disanggupi oleh Pramana. Kemudian Pramana beserta Nardi pulang.
Sampai di rumah Nardi menasehati Pramana disamping menjadi tukang cukur Pramana agar berdagang apa saja, karena itu sebagai sarana untuk menerima kekayaan.
Pramana juga memenuhi permintaan Putri Celeng ia membuat kamar khusus di sudut rumah bagian belakang.
Tempat itu di tata rapi, dipan, kasur, sprei disiapkan baik-baik.
Ia juga memenuhi nasehat Nardi membuka cabang cabang tempat cukur dan merekrut banyak tenaga cukur. Disamping cukur ia juga membuka warung soto baik soto ayam ataupun soto sapi.
