Orang-orang dari tempat yang jauhpun berduyun duyun cukur di tempatnya Pramana.
Sekarang impian menjadi orang kaya sudah terwujud.
Ia menjadi boss tiap hari kerjanya mengunjungi karyawannya di beberapa tempat pencukuran.
Juga mengawasi karyawannya di warung-warung soto.
Ia bisa menumpuk kekayaan bukan hanya dari warung-warung soto dan hasil usaha cukur tetapi dari Ratu Siluman Babi (Putri Celeng).
Dia bisa membeli sawah di beberapa tempat sampai berhektar-hektar demikian juga membeli pekarangan di beberapa tempat.
Truknya untuk angkutan juga ada tiga disamping itu juga mempunyai beberapa mobil.
Dalam wawancaranya dengan Nardi ia merasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena telah diberi jalan untuk menjadi kaya.
Disamping itu kekayaan yang diperoleh sampai saat itu tidak memakan kurban keluarganya.
Pada waktu itu kekayaan Pramana hampir sama dengan kekayaan Nardi.
Hubungan Nardi dan Pramana semakin erat keduanya saling kunjung mengunjungi.
Karena kekayaannya itu, ia merasa lebih dari tetangganya dan akhirnya ia menjadi sombong.
Dan sering sering ia lupa kalau hari itu malam Jumat Kliwon sehingga Ratu Siluman Babi menjadi marah.
Pada waktu malam Jum'at Kliwon dalam pertemuan Pramana dan Ratu Siluman Babi tampak Ratu Silumam Babi marah :
"Kalau kamu selalu mengingkari janji semua kekayaanmu akan kucabut dan kamu saya buat sakit".