HARIAN MERAPI - Candi Ngawen yng berada di Muntilan berlatarbelakang agama Buddha. Kompleks Candi Ngawen terdiri dari 5 (lima) bangunan candi yang berderet sejajar dari utara ke selatan dengan arah hadap ke timur.
Masing-masing candi berdenah bujur sangkar dengan bentuk yang sama. Dari ke lima candi tersebut baru candi II yang berhasil dipugar pada tahun 1927, sedangkan empat candi lainnya hanya tersisa bangunan kaki candi.
Sementara puing-puing batu-batu candi, ornamen dan relief-relief candi yang belum ditemukan pasangannya ditata di pelataran candi sisi timur.
Baca Juga: Candi Ngawen Muntilan, Candi Buddha dengan tata letak dan mandala yang berbeda
Batu-batu tersebut belum bisa disusun kembali menjadi bentuk bangunan candi yang utuh, karena untuk membangun lagi (merekonstruksi) candi ini paling tidak ditemukan 80 % batu-batu candi serta perlu rancangan yang cermat dan teliti.
Kekhususan Candi Ngawen ini adalah letak candi berjajar berurutan dari selatan ke utara. Ini mempunyai makna, para Dhyani Buddha (dewa-dewa) posisi kedudukannya sama.
Padahal, biasanya di sebuah candi Buddha, ada dewa yang kedudukannya paling tinggi yaitu Dhyani Buddha Vairocana. Keunikan lainnya, arah hadap candi-candi yang semuanya ke timur.
Ini berarti, para umat Buddha yang sedang melakukan upacara ritual agama di pelataran candi Ngawen semuanya menghadap ke barat, yang juga mengandung makna menghadap ke arah Candi Borobudur, yang arah letaknya di sebelah barat candi Ngawen dengan jarak 7,60 km.
Baca Juga: Begini cara mengendalikan rasa nyeri pasien kanker menurut dokter
Arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa ditemukan di candi II dan arca Dhyani Buddha Amitabha di candi IV. Keunikan Candi Ngawen, di candi II dan candi IV setiap sudut candi ada arca Singa berdiri seolah menyangga dan menjaga bangunan candi.
Candi Ngawen memiliki kekhususan dalam tata letak, mandala dan gaya arsitektur bangunannya. Artinya, tata letak dan bentuk bangunannya berbeda dengan candi-candi Buddha pada umumnya.
Yang banyak dijumpai, candi-candi Buddha bangunannya tunggal dengan tingkatan-tingkatan yang mempunyai makna-makna filosofi agama Buddha.
Mirip dengan tata letak candi yang bernafaskan agama Hindhu yaitu adanya candi-candi perwara dan candi induk sebagai pusatnya.
Baca Juga: Ini pentingnya oposisi bagi negara demokrasi seperti Indonesia
Namun, di kompleks Candi Ngawen ini tidak terdapat candi induk, lima bangunan candi yang berjajar sederet dengan
ukuran yang sama.