Situs Brongsongan di dekat Candi Borobudur, bukti adanya toleransi beragama pada masa Kerajaan Mataram Kuno

photo author
- Kamis, 25 April 2024 | 05:56 WIB
Situs Brongsongan di desa Wringinputih Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. ( MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Situs Brongsongan di desa Wringinputih Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. ( MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Situs Brongsongan terletak sekitar ± 2 km sebelah barat Candi Borobudur merupakan bukti sudah adanya toleransi beragama pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Dinasti Syailendra yang berkuasa kala itu beragama Buddha namun dalam memerintah tidak menghalangi berkembangnya agama Hindu. Bahkan kehidupan agama mereka dapat berdampingan.

Keberadaan Situs Brongsongan menjadi salah satu objek pendukung perkembangan sejarah kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Baca Juga: Pokdakan Mina 21 dan Pokdarwis Sendang Sombomerti berkolaborasi, Demangan Maguwoharjo Kian Dikenal Berbagai Kalangan

Situs ini merupakan peninggalan purbakala bercirikan agama Hindu yang tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Candi Borobudur. Dan merupakan mandala di wilayah Kabupaten Magelang sisi barat.

Keberadaan situs ini pertama kali dicatat pada tahun 1899 dalam laporan yang disusun oleh Van Aalst. Dalam laporannya situs ini disebut situs ‘Kanggan’, karena letaknya berada di dekat dusun Kanggan.

Knebel pada tahun 1911 menyebut situs ini sebagai situs ‘Srianom’, karena lokasinya berada di wilayah desa Srianom yang sekarang telah berubah nama menjadi desa Wringinputih.

Krom kembali menggunakan istilah ‘Sri-anom’ untuk menyebut situs ini dalam ROD (Rapporten Van Den Oudheidkundigen Dienst In Nederlandcsh Indie 1914, Inventaris Der Hindoe Oudheden) dengan mencatat keberadaan dua buah yoni.

Baca Juga: Demi dapatkan endorsemen, konten kreator rela bikin video penistaan agama

Tidak jauh dari lokasi ini terdapat situs lain bernama situs Kanggan, dimana terdapat sebuah yoni yang di dekatnya ditemukan fragmen arca Syiwa dan Ganesha yang kemudian disimpan di Borobudur.

Di dekat temuan tersebut, terdapat sumuran yang berisi lempengan emas berisi mantram yang kini disimpan di Museum Nasional.

Catatan berikutnya menyebutkan, keberadaan situs ini terdapat di Arsip Pemugaran Candi Borobudur yang kini disimpan di Museum Candi Borobudur (dulu bernama Balai Konservasi Borobudur).

Dalam arsip tersebut disebutkan, pada tanggal 29 April 1971, penduduk setempat melaporkan temuan tiga buah arca, sebuah lingga, dua buah yoni, serta beberapa batu-bata berukuran besar di sebuah sawah milik Wirjosudiro yang terletak di Dusun Kanggan, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur.

Baca Juga: Cerita misteri punya penyakit pilek menahun bisa sembuh setelah mendatangi seorang paranorml dengan memberi satu syarat

Berdasarkan keterangan penemu, lingga telah diketahui keberadaannya beberapa tahun sebelum pelaporan tersebut dan disimpan di rumah seorang warga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X