Melongok Situs Samberan Magelang 5, pengalaman aneh bingung setelah meremehkan keberadaan batu umpak

photo author
- Sabtu, 3 Juni 2023 | 21:35 WIB
Wahani dan umpak kuna temuannya. (AMAT SUKANDAR)
Wahani dan umpak kuna temuannya. (AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Melongok Situs Samberan Magelang 5, pengalaman aneh bingung setelah meremehkan keberadaan batu umpak

Sampai kini Wahani tidak tahu, siapa sebenarnya kedua orang tamu misterius. Dan dengan maksud apa mereka akan memberi uang kepadanya.

Apakah mereka sebagai pengejawantahan ‘penghuni’ situs Samberan yang akan membalas budi karena dia telah tekun merawat dan menjaga petilasan kuna itu?

Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 1, belum bisa ditentukan sebagai sisa bangunan candi

Ada pengalaman aneh yang dialami warga desa setempat, ada seorang penjual es keliling yang meremehkan keberadaan umpak di situs Samberan ini.

Dia berkata, “Watu mung kaya ngene kok dadi pangeram-eram.” (Hanya batu seperti ini kok dikagumi).

Selepas berkata seperti itu, selama dua hari dua malam penjual es itu berjalan mengelilingi situs Samberan sambil berteriak menjajakan es-nya.

Dia baru bisa ‘sembuh’ dari kebingungannya itu setelah mengucapkan maaf di batu umpak tersebut.

Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 2, ditemukan fragmen pintu gerbang dari batu andesit

Demikian pula warga desa lainnya yang bertingkah seperti itu, ketika sampai di rumahnya dia merasa ‘bingung’, dan kebingungannya itu sembuh setelah minta maaf di lokasi yoni candi Samberan.

Itulah beberapa pengalaman dan kisah-kisah aneh bernuansa misteri terkait dengan situs purbakala Candi Samberan yang dituturkan Wahani.

Dia menemukan benda purbakala berupa sebuah yoni dan dua buah umpak batu di situs ini dan kini mengamankan dan merawatnya.

Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 3, masih banyak peristiwa aneh bernuansa mistis

Pada masa pandemi Covid-19 yang lalu, Wahani kedatangan dua orang tamu yang belum dikenalnya. Salah seorang tamunya memberi saran kepada Wahani supaya membuat tempat minum dari bambu wulung yang dipotong-potong.

Bambu wulung tidak boleh membeli, tetapi harus meminta kepada yang mempunyai rumpun bambu wulung. Tempat minum dari potongan bambu wulung itu kemudian dibagikan kepada warga yang mau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X