HARIAN MERAPI - Melongok Situs Samberan Magelang 5, pengalaman aneh bingung setelah meremehkan keberadaan batu umpak
Sampai kini Wahani tidak tahu, siapa sebenarnya kedua orang tamu misterius. Dan dengan maksud apa mereka akan memberi uang kepadanya.
Apakah mereka sebagai pengejawantahan ‘penghuni’ situs Samberan yang akan membalas budi karena dia telah tekun merawat dan menjaga petilasan kuna itu?
Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 1, belum bisa ditentukan sebagai sisa bangunan candi
Ada pengalaman aneh yang dialami warga desa setempat, ada seorang penjual es keliling yang meremehkan keberadaan umpak di situs Samberan ini.
Dia berkata, “Watu mung kaya ngene kok dadi pangeram-eram.” (Hanya batu seperti ini kok dikagumi).
Selepas berkata seperti itu, selama dua hari dua malam penjual es itu berjalan mengelilingi situs Samberan sambil berteriak menjajakan es-nya.
Dia baru bisa ‘sembuh’ dari kebingungannya itu setelah mengucapkan maaf di batu umpak tersebut.
Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 2, ditemukan fragmen pintu gerbang dari batu andesit
Demikian pula warga desa lainnya yang bertingkah seperti itu, ketika sampai di rumahnya dia merasa ‘bingung’, dan kebingungannya itu sembuh setelah minta maaf di lokasi yoni candi Samberan.
Itulah beberapa pengalaman dan kisah-kisah aneh bernuansa misteri terkait dengan situs purbakala Candi Samberan yang dituturkan Wahani.
Dia menemukan benda purbakala berupa sebuah yoni dan dua buah umpak batu di situs ini dan kini mengamankan dan merawatnya.
Baca Juga: Melongok Situs Samberan Magelang 3, masih banyak peristiwa aneh bernuansa mistis
Pada masa pandemi Covid-19 yang lalu, Wahani kedatangan dua orang tamu yang belum dikenalnya. Salah seorang tamunya memberi saran kepada Wahani supaya membuat tempat minum dari bambu wulung yang dipotong-potong.
Bambu wulung tidak boleh membeli, tetapi harus meminta kepada yang mempunyai rumpun bambu wulung. Tempat minum dari potongan bambu wulung itu kemudian dibagikan kepada warga yang mau.