HARIAN MERAPI - Ada dua buah yoni telah lama diketahui keberadaannya di lokasi penemuan Situs Brongsongan, Magelang. Yoni ini kemungkinan adalah dua buah yoni yang dicatat oleh Krom pada tahun 1914.
Adanya laporan penemuan kemudian Petugas Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (LPPN) yang ditempatkan di Borobudur melakukan peninjauan pada 4 Mei 1971 dan memutuskan membawa benda-benda tersebut ke kantor Proyek Pemugaran Candi Borobudur.
Menindaklanjuti pelaporan ini, hadiah untuk penemu benda purbakala diberikan kepada pelapor pada tanggal 30 Maret 1974. Dan dua buah yoni diputuskan untuk ditinggal di lokasi penemuan.
Benda-benda purbakala temuan di situs ini adalah, sebuah arca terbuat dari batu andesit yang sangat porus. Arca ini patah di bagian pergelangan kaki, tetapi dapat disambung kembali.
Tinggi 46,5 cm dengan tinggi seluruhnya beserta lapik 53 cm dan tebal sandarannya 4,5 cm. Bentuk muka arca, berjenggot dan berkumis tebal, memiliki tiara, telinga panjang tetapi anting tidak jelas bentuknya.
Di bagian belakang terdapat prabha dengan hiasan garis-garis. Di lengan kanan dan kiri memakai kelat bahu yang sudah tidak teridentifikasi bentuknya.
Tangan kanan memegang akshamala dan tangan kiri memegang kamandalu. Berperut besar dan memakai upawita dan bersikap pralamba. Arca ini diidentifikasi sebagai arca Agastya.
Arca lainnya juga terbuat dari batu andesit dan berukuran tinggi 43 cm, tebal sandaran dan asana 6,5 cm dengan lebar 29 cm.
Arca ini memiliki ikonografi yang unik berupa sandaran kepala, tiara bersusun, anting-anting bunga, kalung dengan liontin berbentuk bunga, kelat bahu berhias ratna,
pergelangan tangan tanpa hiasan, tangan kanan dan kiri berposisi tengkurap di atas lutut dan pergelangan kaki kanan memakai gelang tanpa hiasan.
Posisi duduk dalam sikap ‘dyana padasana’, dengan penggambaran tiga ekor ular di bagian bawah yang menyembul keluar di bawah kedua kaki yang dilipat.
Baca Juga: Pencurian hewan ternak terjadi secara beruntun di Kulon Progo dua hari terakhir
Merupakan arca yang spesifik dan belum dapat teridentifikasi. Arca saat ini berada di Museum Borobudur. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *