Makam Nyi Ageng Serang 4: Kalah perang ditawan Belanda, dibebaskan Sultan HB II

photo author
- Senin, 18 Desember 2023 | 18:55 WIB
Pelataran Joglo Makam Nyi Ageng Serang di Padukuhan Beku, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.  (Foto: Koko Triarko)
Pelataran Joglo Makam Nyi Ageng Serang di Padukuhan Beku, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. (Foto: Koko Triarko)

Sri Sultan HB II terpaksa mundur dari tahta, dan Belanda memaksa Pangeran Mangkubumi III, putra Sri Sultan HB II naik tahta.

Baca Juga: PMR Wira Naraya Sripati SMK Negeri I Sedayu Gelar Donor Darah dan Lomba Mewarnai

Namun ketika tahun 1811 Masehi Belanda kalah perang dengan Inggris, Sri Sultan HB II meminta kembali tahta dari putranya.

Sesudah naik tahta kembali, Sri Sultan HB II segera membersihkan para pengkhianat.

Patih Danurejo II yang diketahui sebagai antek Belanda, tanpa ampun dihukum mati di dalam istana.

Istri selir Patih Danurejo II yang dicurigai telah membantu juga hendak dihukum mati.

Baca Juga: Makam Nyi Ageng Serang 3: Pendekar wanita pilih tanding dari zaman Sultan HB I

Tetapi, istri selir yang bernama Dyah Ayu Pulangyun itu berhasil kabur bersama ketiga putranya.

Dalam pelariannya, Dyah Ayu Pulangyun dan ketiga putranya sampai di Kadipaten Serang.

Merasa iba, Nyi Ageng Serang menerima Dyah Ayu Pulangyun dan ketiga putranya menjadi abdinya.

Tiga putra Dyah Ayu Pulangyun itu adalah RM Gondokusumo, RM Mertonegoro, dan RA Pembayun.

Di kemudian hari, kedua putra Dyah Ayu Pulangyun dikirim ke medan perang dan menjadi perwira pasukan Pangeran Diponegoro.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X