Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, ada sejak zaman Wali Songo

photo author
- Selasa, 26 September 2023 | 16:30 WIB
Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta dalam acara tradisi sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.  (Koko Triarko)
Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta dalam acara tradisi sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Koko Triarko)

Sunan Kalijaga kemudian meminta kepada Sunan Bonang untuk membuat seperangkat gamelan. Dan, Sunan Kalijaga sendiri membuat Gong.

Seperangkat gamelan lengkap dengan gong itu dimainkan di halaman dalam Masjid Demak, sehingga masyarakat berduyun-duyun datang ke masjid.

Sunan Kalijaga pun memanfaatkan hal itu untuk lebih memperkenalkan Islam, dan meminta kepada warga yang ingin masuk ke masjid untuk terlebih dahulu membaca syahadat.

Keramaian itu kemudian terkenal dengan istilah sekatenan, dari kata syahadatain.

Baca Juga: Daftar Pemenang Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-6 di Pakem Sleman

Awal mula peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu pula yang menjadi cikal bakal tradisi sekaten Keraton Yogyakarta dan Solo, untuk memperingati Maulid Nabi.

Pada setiap penyelenggaraannya, tradisi sekaten juga diisi dengan kajian budaya dan keagamaan.

Kemudian, juga pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW di akhir acara tradisi sekaten, yang ditutup dengan acara grebeg gunungan.

Baca Juga: Siskaeee Beberkan Sinopsis Film 'Keramat Tunggak': Itu Film Religi, PSK Tobat di Bulan Ramadhan

Dalam perkembangannya, tradisi Maulid Nabi juga berkembang di banyak daerah dengan berbagai acara yang berbeda. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X