Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, ada sejak zaman Wali Songo

photo author
- Selasa, 26 September 2023 | 16:30 WIB
Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta dalam acara tradisi sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.  (Koko Triarko)
Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta dalam acara tradisi sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Umat muslim di dunia akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan September 2023, tepatnya pada Kamis (28/9/2023).

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau kelahiran Nabi Besar umat Islam ini diperingati setiap tanggal 12 Rabiullawal.

Maulid Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 12 Rabiullawal kali ini bertepatan dengan tanggal 28 September 2023.

Baca Juga: Keputusan Pelatih PSS Sleman Marian Mihail Mundur Sulit Diubah, Manajemen Belum Bersikap, Ini Tanggapan Pemain

Meski sudah mentradisi sejak lama, banyak ahli punya pendapat berbeda terkait sejarah dimulainya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat muslim di Arab disebutkan sudah mengenal peringatan Maulid Nabi sejak tahun kedua Hijriyah. Bahkan, ada pula yang meyakini ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu di Indonesia, tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW mulai ada sejak zaman Kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak Bintoro.

Munculnya tradisi Maulid Nabi pada zaman Kerajaan Demak Bintoro berawal dari tradisi para Sunan Wali Songo yang setiap menjelang hari Maulid Nabi berkumpul di Masjid Demak.

Baca Juga: Marak kasus pembuangan bayi, ini beberapa faktor penyebabnya

Dalam buku Sejarah Sekaten terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1992, Kerajaan Demak Bintoro berdiri pada tahun 1403 Saka.

Sejak itu, para Sunan Wali Songo setahun sekali pada tanggal 6-12 Rabiullawal berkumpul di Masjid Demak.

Pada hari terakhir pertemuan tanggal 12 Rabiullawal, para Sunan Wali Songo mengadakan keramaian untuk memperingati Maulid Nabi.

Untuk itu, Sunan Kalijaga berinisiatif membuat acara keramaian dengan menggunakan gamelan. Hal ini karena masyarakat pada saat itu hanya mengenal dan menyukai gamelan daripada rebana.

Baca Juga: Alasan PSI Tunjuk Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum Partai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X