Kesenian kojan khas Mlangi semarakkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Pathok Negoro

photo author
- Minggu, 9 Oktober 2022 | 15:50 WIB
Rangkaian semarak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu tampilan seni kojan di serambi Masjid Pathok Negoro Mlangi.  (Foto: Sulistyanto)
Rangkaian semarak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu tampilan seni kojan di serambi Masjid Pathok Negoro Mlangi. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Semarak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, salah satunya digelar di kompleks Masjid Pathok Negoro Mlangi Nogotirto Gamping Sleman, Sabtu (8/10/2022) malam.

Kegiatan yang dilaksanakan pagi hingga sorehari, antara lain ada dzikir maulid serta pembagian berkat/hadiah. Lalu pada malam harinya ditampilkan kesenian kojan khas Mlangi sampai tengah malam.

“Kesenian kojan khas Mlangi, gerakan tarinya mirip seni rodat. Syairnya diambil dari kitab Al Barzanji dengan Bahasa Arab,” ungkap Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Pathok Negoro Mlangi, M Mustafid.

Baca Juga: Pagelaran wayang kontemporer Shinta Bingung pungkasi Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) 2

Adapun alat musiknya, lanjut Gus Tafid sapaan akrab Mustafid, yaitu berupa rebana yang dimainkan sekitar 10 warga dan belum tentu setiap warga bisa memainkannya.

Lelaki ramah ini menambahkan, adanya tata lampu, tata suara (sound) serta kostum yang khas menjadikan semakin banyak warga Mlangi maupun luar Mlangi antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir.

Tak sedikit yang hadir ikut menirukan syair berbahasa Arab yang dilantunkan para pemain/penari seni kojan.

Kompleks Masjid Pathok Negoro Mlangi pun dihias seperti kelap-kelip aneka lampu, rangkaian daun kelapa (tarub), pita-pita dan balon.

Baca Juga: Galakkan program Germas, Dinkes Kulon Progo luncurkan Navbar Promosi Kesehatan

Pemain seni kojannya juga rapi tertata, paling selatan kelompok usia anak-anak, lalu remaja dan pinggir utara pemuda atau dewasa.

“Saat fase makhalul qiyam atau berdiri, bapak-bapak sepuh ikut bergabung pula dan dilanjutkan doa bersama,” terang Gus Tafid.

Salah satu tokoh masyarakat Mlangi dan takmir masjid setempat, Kiai Ahsan Zuhri menambahkan, tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut sudah dilaksanakan sejak awal Kampung Mlangi berdiri.

“Yaitu oleh Mbah Kiai Nur Iman, tak lama setelah perjanjian Giyanti pada 1755 silam,” jelasnya.

Baca Juga: SAR Karanganyar latih kesiapan calon relawan, sasar pelajar tingkat menengah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X