HARIAN MERAPI - Nasib sebuah keluarga yang belum mempunyai rumah sendiri maka terpaksa tinggal di rumah kontrakan.
Namun masalah muncul lantaran di samping rumah kontrakan itu ada kejadian misteri.
Ya, setiap malam Jumat Kliwon secara misteri ada bangunan tua yang sibuk karena selalu direhab. Siapakah yang melakukan rehab di bangunan tua itu?
Baca Juga: Kasus sertifikat kucing ras, begini pengakuan Sulaiman
Seminggu lalu Pak Haru mendapat rumah kontrakan baru. Melihat sekilas, dia dan keluarganya kurang sreg dengan kondisi lingkungan rumah tersebut.
Persis di samping kiri rumah itu berdiri bekas bangunan tua. Atap dan kerangka bangunan tersebut sudah runtuh. Hanya menyisakan tembok yang penuh dengan tumbuhan liar menjalar dan lumut warna hijau, kondisinya sangat lembab.
Lima hari tinggal di rumah kontrakan baru tersebut, di tengah malam Pak Haru kaget. Telinganya mendengar suara gaduh, riuh, dan orang berceloteh
Sesekali terdengar suara tok...tok...tok...tok..! Palu dipukulkan ke paku yang menancap kayu.
Pak Haru melongok keluar. Ingin mengetahui apa gerangan yang terjadi di bangunan tua sebelah rumah, pada tengah malam begini.
Baca Juga: KPU Mulai siapkan logistik pemilu alat perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara
Aneh. Ternyata...berpuluh orang laki-laki sedang bekerja sepertinya merehap rumah sebelah. Mereka bekerja cekatan sekali.
Kerangka bagian atas sudah terpasang. Tinggal memasang gentingnya. "Elok tenan. Mereka bekerja seperti Bandung Bondowoso," ujar Pak Haru dalam hati.
Keesokan harinya seperti biasa pada jam lima Pak Haru bangun dan keluar rumah akan joging. "Lho kok?!" ujarnya heran.
Dia melihat bangunan tua di sebelah rumahnya masih seperti kemarin-kemarin. Berupa tembok yang dipenuhi tumbuhan lumut dan tanaman menjalar. Padahal, semalam sudah direhap, tinggal memasang genting.
"Yah, begitulah keadaan di bangunan tua tersebut setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, Mas. Selalu ada gugur gunung merehap bangunan tua tersebut."