harianmerapi.com - Musim penghujan identik dengan merebaknya Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga harus mengenali DBD dan jangan panik.
Sebagaimana diketahui penyebaran penyakit DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis wilayah urban.
Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.
Baca Juga: Lima Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah, Simak Perinciannya
World Health Organization (WHO) bahkan mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.
Seperti dikutip dari situs resmi RSUP Dr Sardjito, gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.
Baca Juga: Fakta-fakta Demam Berdarah Dengue (DBD), Waspada Booming di Musim Hujan
Pada umumnya penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 40°C.
Kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37°C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
Di fase ketiga akan terjadi pada hari ke 6-7, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini merupakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.
Baca Juga: Jangan Pernah Coba-coba Bikin Video Mesum, Bakal Jadi Bumerang