Wolbachia: Solusi Demam Berdarah, Nyamuk Lawan Nyamuk

photo author
- Sabtu, 23 Oktober 2021 | 18:49 WIB
Jentik nyamuk ber-Wolbachia yang dilepaskan di Kabupaten Bantul.  (Foto: Kominfo Bantul)
Jentik nyamuk ber-Wolbachia yang dilepaskan di Kabupaten Bantul. (Foto: Kominfo Bantul)

harianmerapi.com - Bakteri Wolbachia sengaja dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti untuk menekan angka kasus demam berdarah.

Bagaimana bisa nyamuk justru menjadi solusi penyakit demam berdarah yang juga disebabkan karena gigitan nyamuk?

Dikutip dari portal berita Kementerian Kominfo RI, bakteri wolbachia yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti berhasil menekan angka kasus infeksi demam berdarah dengue (DBD) hingga 77 persen.

Sejak tahun 2011 yang lalu, World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta telah meneliti bakteri ini.

Baca Juga: Minum Susu Menyehatkan Namun Bisa Memicu Radang Lambung, Begini Penjelasan Ahli

Penelitian ini merupakan rekayasa teknologi bakteri Wolbachia global di 12 negara.

Riset nyamuk Aedes Aegypti yang diinfeksi Wolbachia sudah dilakukan di Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.

Bahkan pada tahun 2017 lalu, telur nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi Wolbachia dilepaskan dalam skala besar dan bertahap selama delapan bulan.

Selama 27 bulan penelitian itu berlangsung dan menemukan terjadinya penurunan kasus demam berdarah di daerah yang memiliki populasi nyamuk ber-Wolbachia.

Baca Juga: Cegah Kasus Rachel Vennya Terulang, Kapolri Minta Lokasi Karantina di Bali Dibikin Senyaman Mungkin

Tidak tanggung-tanggung, penurunan kasus DBD mencapai 77 persen.

Tak hanya di Jogja, bahkan temuan penurunan kasus DBD dengan nyamuk ber-Wolbachia juga terjadi di luar negeri, seperti Brasil yang turun hingga 70 persen dan Vietnam yang mengalami penurunan angka kasus DBD hingga 86 persen.

Wolbachia sebenarnya adalah bakteri yang terdapat dalam tubuh serangga. Sebanyak 60 persen bakteri tersebut ada di jenis serangga seperti ngengat, lalat, capung, dan kupu2.

Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X