harianmerapi.com - Beberapa bahan alami berkhasiat dapat dikombinasi sehingga menjadi minyak herbal dengan beragam manfaat. Perpaduan bahannya antara lain ada herbal patah tulang, gondorusa, minyak atsiri cengkih, nilam, kencur, minyak kelapa dan fermentasi jamur air liur burung bubut.
Dengan takaran atau perbandingan tertentu, diharapkan mampu membantu mencegah serta melawan aneka keluhan kesehatan.
“Penggunaan tanaman patah tulang dapat diproses menjadi wujud serbuk dahulu, lalu direndam minyak kelapa dan disaring,” jelas terapis dan herbalis asal Sedayu Bantul, Lisgiono.
Baca Juga: Rezeki Tak Kemana 2: Keikhlasan Memberi Jalan Datangnya Pertolongan Tak Terduga
Dalam kehidupan sehari-hari, sebutnya, getah patang tulang sudah cukup familiar antara lain digunakan saat terkena luka, sehingga membantu mempercepat sembuhnya luka.
Atau juga ketika kulit tertusuk duri, jika dioleskan getah patah tulang, diharapkan getah dapat membantu mengeluarkan sendiri duri dari kulit.
Sedangkan untuk tulang patah (fraktur), kulit diatas tulang yang patah digosok dengan getah patah tulang. Bisa juga kulit luar dahan patah tulang digiling halus, lalu ditempelkan diatas tulang yang patah dan dibalut.
Baca Juga: Motor Diusili karena Sering Membersihkan Area Perempatan Palbapang
“Minyak herbal yang menggunakan bahan patah tulang, diharapkan juga bisa ikut mempercepat sembuhnya keluhan kesehatan seperti tulang patah, keseleo, rematik dan lain-lain,” paparnya.
Adapun ciri tanaman patah tulang, antara lain menyukai tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. Termasuk tanaman perdu, tumbuh tegak, tingginya antara dua sampai enam meter, pangkal berkayu, banyak bercabang serta bergetah.
Tangkainya setelah tumbuh sekitar satu jengkal akan segera bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah. Tanaman ini mempunyai ranting bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur dan warnanya hijau. *