1. Rasulullah menyukai puasa.
Dalam sebuah buku berjudul "Waktu-waktu penuh berkah: Khazanah Islam klasik Rasulullah," karya imam Baihaqi disebutkan hampir sebulan penuh rasulullah berpuasa di bulan Sya'ban.
Aisyah RA menjelaskan tentang puasa Rasulullah SAW yakni berpuasa pada bulan Sya'ban hampir sebulan penuh. Hadits ini diriwayatkan Muslim dan Ahmad.
Imam Syafi'i sendiri menjelaskan bahwa Rasulullah berpuasa hampir sebulan penuh pada bulan Sya'ban maksudnya hanya beberapa hari saja beliau tidak berpuasa.
Sedangkan imam Al Ghazali pada kitab Ihya Ulumuddin menuliskan saking seringnya berpuasa sunnah di bulan Sya'ban sehingga mengungkapkan bulan tersebut sebagai bagian dari bulan Ramadhan.
Baca Juga: Fiji pulangkan pemain Timnas U-20 yang mendapat kartu merah saat melawan Timnas U-20 Indonesia
2. Bulan Sya'ban sebagai bulan diangkatnya diangkatnya amalan manusia.
Catatan amal manusia yang dicatat malaikat, akan diserahkan pada Allah di bulan Sya'ban sebagaimana hadis yang diriwayatkan Al Baihaqi.
Maka itu rasulullah suka berpuasa di bulan Sya'ban sehingga saat catatan amalan diangkat tercatat sedang berpuasa.
Rasulullah juga berpuasa pada hari Senin dan Kamis, sebab pada hari-hari itu amalan manusia juga diangkat.
Maka itu, setiap kali catatan amal diangkat, tercatat sedang berpuasa.
Baca Juga: Bupati Sukoharjo Pastikan Warga Terdampak Banjir Terima Bantuan Logistik dan Pengobatan
3 keistimewaan pada bulan Sya'ban adalah adanya Nisfu Sya'ban.
Nisfu Sya'ban ini akan jatuh pada 15 Sya'ban. Dalam penanggalan Islam bila pada 1 Sya'ban jatuh, Selasa 21 Februari 2023 atau Rabu 22 Februari 2023, maka Nisfu sya'ban jatuh pada pada Selasa 7 Maret 2023 atau Rabu 8 Maret 2023.
Pada malam ini umat islam akan banyak menjalankan berbagai amalan-amalan seperti berdzikir, membaca alquran dan shalat sunnah.