MUNGKIN ini fenomena baru, bapak adan anak nglitih. Gara-garanya sepele, motor mereka disalip saat berada di jalan Kaligesing, Giripurwo, Girimulyo Kulonprogo malam pekan lalu sekitar pukul 22.00.
Bapak dan anak dan seorang lagi temannya langsung menganiaya korban menggunakan pisau cutter hingga berdarah-darah.
Untung penduduk setempat yang mengetahui kejadian tersebut turun tangan membantu korban dengan membawanya ke rumah sakit. Sedang warga lainnya, mengeroyok bapak dan anak, PN (49) dan TTA (19) warga Sinduadi Sleman hingga babak belur. Seorang teman pelaku ADA berhasil kabur.
Baca Juga: Petung Jawa weton Sabtu Wage 24 Desember 2022, pandai bicara keberuntungan berdatangan terus menerus
Nampaknya baru kali ini kasus klitih melibatkan bapak dan anak. Mereka kompak melakukan kejahatan jalanan. Padahal hanya gara-gara sepele, motor disalip korban. Semudah itukah bapak dan anak berbuat kriminal hanya gara-gara masalah yang sangat sepele ? Entahlah, mungkin perlu pemeriksaan psikolog.
Sementara korbannya dua orang, yakni JDH (14) dan KA (20) warga Girimulyo Kulonprogo.
Beruntung polisi cepat datang ke lokasi sehingga bisa menyelamatkan PN dan TTA yang menjadi bulan-bulanan massa. Bahkan, polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan ke atas untuk membubarkan massa yang emosi.
Baca Juga: Pemain naturalisasi menambah kekuatan Timnas, Fachruddin optimis Indonesia juara Piala AFF
Kiranya wajar bila massa emosi dan ingin ikut menghajar pelaku klitih. Pasalnya, aksi klitih ini sudah sangat meresahkan masyarakat, dan merusak citra Yogyakarta. Ada kesan seolah-olah Yogya identik dengan klitih, tiada hari tanpa klitih.
Kalau mau taat hukum, tindakan main hakim sendiri, termasuk melakukan pengeroyokan terhadap pelaku klitih, masuk kategori pelanggaran hukum. Tapi, acap hal tersebut ditoleransi sepanjang tidak menimbulkan luka berat.
Dalam beberapa kasus kejahatan jalanan, pelaku sangat takut ketika harus berhadapan dengan warga, apalagi dalam jumlah besar. Warga kok dilawan !
Baca Juga: Setelah enam tahun berlalu, Film 'Cek Toko Sebelah 2' akhirnya tayang juga
Karena kasus ini nampaknya khusus lantaran melibatkan bapak dan anak, kiranya perlu ada pendalaman kasusnya, mengapa bisa terjadi peristiwa seperti itu. Benarkah antara pelaku dan korban tidak ada hubungan apapun ?
Atau sebelumnya mereka pernah bertengkar ? Tentu polisi tetap harus mendalami motif pelaku, hanya sekadar iseng atau ada motif lain.
Pelaku kejahatan jalanan memang harus diberantas, apalagi menjelang Natal dan tahun baru ini, saat jalanan di Yogya padat karena didatangi wisatawan dari berbagai daerah. Harus ditunjukkan bahwa Yogya aman dan damai. (Hudono)