MUNGKIN ini fenomena baru, copet kok berseragam. Ternyata seragam tersebut dimaksudkan untuk membaur dengan korbannya sehingga tidak terdeteksi. Itu terjadi di Semarang Sabtu pekan lalu ketika berlangsung upacara peringatan Hari PGRI di Marina Convention Centre Semarang.
Agar aksinya tidak ketahuan, copet tersebut menggunakan seragam PGRI dan membaur dengan ribuan peserta.
Mereka berhasil menggondol uang dan HP dari peserta upacara. Namun, salah seorang pelaku kepergok ketika hendak mencopet, hingga akhirnya diserahkan kepada polisi.
Baca Juga: Spanyol kalah adu penalti oleh Maroko, Sergio Busquet: tersingkir lewat cara yang kejam
Polisi pun mengembankan kasus tersebut, sehingga berhasil menangkap pencopet lainnya. Dua pencopet yang berhasil ditangkap adalh Ad dan Nur, keduanya warga Jakarta.
Mengapa jauh-jauh datang dari Jakarta hanya untuk mencopet ? Agaknya mereka memang spesialis mencopet di even-even besar, seperti Hari PGRI dan sebaganya. Lantas dari mana mereka mendapatkan seragam PGRI ?
Tidaklah sulit karena mereka bisa membelinya di kawasan Marina Convention Centre sekitar Pantai Marina Semarang.
Baca Juga: Ciri dan buah takwa, diantaranya tidak takut dan tidak bersedih hati
Boleh jadi mereka telah beraksi di tempat lain dan even lain. Modus menggunakan pakaian seragam dan berbaur dengan korban, agaknya cukup efektif. Dengan menggunakan seragam yang sama dengan korban, orang tak akan curiga bahwa mereka adalah copet. Itulah modus yang diterapkan Ad dan Nur.
Polisi harus mendalami kasus ini, sebab dimungkinkan mereka merupakan komplotan atau sindikat yang khusus mencari sasaran di even-even besar. Lantas, bagaimana mengantisipasinya ? Tentu kuncinya pada kewaspadaan.
Bagamanapun, kalau itu memang copet, meski menggunakan pakasian seragam akan tetap terlihat gerak-geriknya mencurigakan. Pasti dari penampilan dan gerak-geriknya terlihat berbeda dengan lainnya.
Baca Juga: Portugal gasak Swiss 6-1, hadapi Maroko di perempat final Piala Dunia 2022
Tapi lantaran jumlahnya ribuan orang, terkadang orang tidak saling curiga, apalagi sama-sama berseragam. Nah, itulah yang kemudian dimanfaatkan penjahat untuk menyamar dan berbaur dengan peserta. Alhasil, mereka berhasil mencopet HP dan uang, meski pada akhirnya juga ketangkap.
Namanya copet, pasti akan berusaha mencari kelengahan korbannya. Ia beraksi ketika korban lengah. Sebaliknya, pencopet juga bisa lengah, ketika aksinya ketahuan orang.
Masih beruntung bila hanya diserahkan kepada polisi. Umumny, ketika copet ketangkap, akan digebuki ramai-ramai hingga babak belur. Sudah begitu, masih diproses hukum hingga disidang di pengadilan. (Hudono)