Tujuan Pendidikan Anak dalam Keluarga adalah menjadikan anak bertakwa kepada Allah SWT

photo author
- Kamis, 13 Oktober 2022 | 05:50 WIB
Khamim Zarkasih Putro (Dok. Pribadi)
Khamim Zarkasih Putro (Dok. Pribadi)

Sehingga, tumbuhlah anak dengan fisik sehat nan bugar, tapi tidak diimbangi dengan kondisi mental, emosi dan spiritual yang optimal.

Dalam ayat tersebut, secara langsung Allah SWT menyebutkan bahwa tujuan pendidikan anak di dalam keluarga adalah untuk menciptakan manusia yang taqwa kepada Allah SWT.

Baca Juga: Memahami Islam sebagai Agama Fitrah

Takwa menjadi syarat diterimanya amalan.

Ia menjadi jalan masuk surga dan sebaik-baik bekal yang dibawa menuju kehidupan akhirat.

Orangtua harus menyadari bahwa pendidikan anaka dalam keluarga adalah agar anak-anak bertakwa kepada Allah SWT.

Di samping itu harus disadari juga bahwa takwa adalah tujuan dari ibadah dan spiritualitas Islam.

Secara khusus ada lima ciri-ciri orang yang bertakwa sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran surah Ali Imran ayat 133-136: menafkahkan sebagian harta, menahan amarah, memberi maaf, mengerjakan kebaikan, dan mohon ampun atas kesalahan.

Konsep taqwa adalah seseorang yang taat kepada Allah SWT dan mengharap rahmat-Nya, dan meninggalkan segala yang dilarang karena takut akan siksa-Nya.

Baca Juga: Delapan langkah syaitan menyesatkan manusia, salah satunya dengan waswasah (bisikan)

Seorang anak dikatakan bertaqwa kepada Allah SWT jika ia menjalankan kewajiban kepada Allah dan mengerjakan hal-hal yang sunnah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam arti yang lain, anak-anak yang bertakwa kepada Allah SWT adalah anak yang dapat melakukan penjagaan diri dari kemurkaan Allah dan siksanya-Nya dengan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menahan diri dari melakukan segala larangan-Nya. Amalan takwa bukan sebatas apa yang terkandung di dalam rukun Islam, seperti syahadat, salat, zakat, dan haji saja.

Mendidik anak dalam keluarga juga harus banyak mawas diri atas berbagai hal yang pernah
dilakukan.

Dengan senantiasa introspeksi, orangtua akan melihat berbagai kekurangan dalam dirinya dalam mendidik anak.

Kesempatan untuk mengetahui kekurangan dalam diri  kan memunculkan keinginan untuk memperbaikinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X