Iman kepada Allah SWT dalam berbagai dimensinya

photo author
- Kamis, 6 Oktober 2022 | 07:35 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Baca Juga: Dua belas sifat keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam pendidikan umat, salah satunya selalu tersenyum

Ketiga, Qanun An-Nidzam. Nidzam artinya teratur. Alam semesta dengan segala isinya adalah
sesuatu yang sangat teratur.

Sesuatu yang teratur tentu ada yang mengaturnya, mustahil menurut akal semuanya itu teratur dengan sendirinya secara kebetulan.

Berdasarkan tahapannya tauhid dapat dibagi kepada: 1) Tauhid Rububiyah, artinya mengimani bahwa Allah sebagai satu-satunya Tuhan (Rabbun).

2) Tauhid Mulkiyah, artinya mengimani bahwa Allah sebagai satu-satunya penguasa, Raja (Malik).

3) Tauhid Ilahiyah, artinya mengimani Allah bahwa Allah sebagai satu-satunya Ilah yang berhak disembah. “Tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS. Al-Ikhlas; 112:4).

Baca Juga: Visi berkeluarga Muslim: Baiti Jannati

Antara ketiga dimensi tauhid di atas dapat berlaku dua teori (dalil):

Pertama, dalil At-Talazum. Talazum artinya satu keharusan (mestinya).

Maksudnya, setiap orang yang meyakini Tauhid Rububiyah semestinya meyakini Tauhid Mulkiyah dan orang meyakini Tauhid Mulkiyah semestinya meyakini Tauhid Ilahiyah.

Dengan kata lain Tauhid Mulkiyah merupakan konsekuensi logis dari Tauhid Rububiyah
dan Tauhid Ilahiyah merupakan konsekuensi logis dari Tauhid Mulkiyah.

Kedua, dalil At-Tadhamun. Tadhamun artinya cakupan.

Maksudnya setiap orang yang sudah sampai kepada Tauhid Ilahiyah tentunya sudah melalui dua tauhid sebelumnya.

Baca Juga: Memaknai sifat Shiddiq Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari

Kenapa dia beribadah kepada Allah ? karena Allah Rajanya. Kenapa Allah Rajanya? karena Allah adalah Rabb nya (Tuhannya).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X