MOTIF mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mulai terkuak perlahan. Motif tersebut tak jauh dari persoalan wanita atau perselingkuhan. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut setidaknya ada 5 motif Ferdy Sambo membunuh ajudannya itu.
Empat di antaranya menyangkut wanita dan seksual, sedang satunya terkait dengan perlindungan terhadap perjudian, narkoba serta aliran dana hingga ratusan miliar rupiah.
Brigadir J tahu banyak tentang masalah tersebut, sehingga Ferdy Sambo sangat khawatir bila yang bersangkutan membocorkannya. Meski begitu IPW tak mau merinci secara detail kelima motif tersebut.
Baca Juga: Ketua KPK: Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo diduga terkait suap
Sementara Ferdy Sambo kepada penyidik mengaku membunuh Brigadir J karena yang bersangkutan telah merusak kehormatan dia dan keluarganya, termasuk istri Sambo, Putri Candrawathi.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Keterangan tersangka tentu bukan menjadi satu-satunya alat bukti ketika kasusnya dibawa ke pengadilan.
Meski begitu, pengakuan Ferdy Sambo setidaknya bisa menjadi alat konfirmasi terhadap sejumlah bukti yang telah dipegang penyidik. Merujuk arahan Presiden Jokowi kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, kasus terbunuhnya Brigadir J harus diungkap secara transparan, akuntabel dan jangan ada yang ditutup-tutupi.
Kita menangkap pesan Presidan ini tentu mencakup pula motif pembunuhan terhadap Brigadir J agar tidak ditutup-tutupi. Sementara Kabareskrim Polri beralasan, untuk menjaga perasaan semua pihak, motif pembunuhan tak diungkapkan kepada publik, biarlah pengadilan yang mengungkapkannya. Sedang Menkopolhukam Moh Mahfud MD menyebut motif tersebut hanya layak dikonsumsi orang dewasa.
Publik tentu gampang menduga bahwa motif tersebut terkait dengan masalah kesusilaan, seks atau perselingkuhan. Artinya sudah masuk dalam 4 kategori motif yang disampaikan IPW, lantas bagaimana dengan motif perjudian, narkoba dan aliran uang ratusan miliar ? Justru inilah yang harus dibeberkan kepada publik, sebab kalau tidak, justru akan menjadi bola liar dan semua orang bisa menginterpretasikan sesuai keyakinan masing-masing.
Bila itu terjadi, maka arahan Presiden Jokowi untuk membuka kasus setransparan mungkin dan akuntabel menjadi tidak mengena sasaran, bahkan bisa blunder. Kiranya, agar tidak menjadi bola liar, apalagi banyak sekali informasi yang beredar di media sosial yang belum terverifikasi, sebaiknya Polri tetap menjelaskan motif pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca Juga: Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo terjaring OTT KPK, begini reaksi Ganjar Pranowo
Kalaupun itu menyangkut seks, asmara atau perselingkuhan, kiranya tak harus detail dan rinci, cukup hanya pokoknya saja, masyarakat pasti paham, sekaligus untuk menjaga perasaan para pihak. Jadi, instruksi Presiden Jokowi kepada Kapolri untuk mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J secara transparan, akuntabel dan tidak ditutup-tutupi harus dijalankan. (Hudono)