Misalnya siswa yang merasa kesulitan untuk beberapa mata pelajaran tertentu akan bergabung dengan siswa dengan permasalahan yang sama untuk mendapatkan bimbingan yang sesuai.
Tugas pendidik dalam hal ini adalah memberikan fasilitas agar tujuan bersama yang mereka canagkan akan memperoleh hasil yang maksimal.
Baca Juga: Delapan jalan rezeki dalam Al Quran; Salah satunya karena bersyukur kepada Allah SWT
Keempat, dukungan timbal balik yang positif (mutual positive support) dan kenikmatan berafiliasi.
Kelompok dapat memberikan dukungan yang positif kepada individu serta membuat individu merasa memiliki afiliasi.
Hal ini dapat menghindarkan individu dari kesepian dan kehampaan (meaningless).
Misalnya seorang siswa yang terpaksa tidak masuk sekolah akan memperoleh informasi tentang tugas dari teman sekelompoknya.
Kelima, dukungan emosional. Kelompok juga dapat memberikan dukungan emosional untuk para anggotanya.
Dukungan sosial ini sangat dibutuhkan bagi tumbuh-kembangnya seorang anak.
Misalnya, seorang siswa yang diputuskan oleh pacarnya akan dihibur teman-teman sekelompoknya dan bisa sejenak melupakan masalahnya dengan berjalan-jalan bersama teman-temannya.
Secara bertahap kesedihan itu akan sirna bersama dengan berjalannya waktu dan keadaan.
Keenam, identitas sosial (social identity). Keanggotaan individu di dalam kelompok membuat individu memiliki identitas.
Individu tahu siapa dirinya karena ia anggota suatu kelompok. Dengan kelompok inilah berbagai persoalan dan konflik diri yang dimiliki seseorang akan berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali karena adanya identitas.
Misalnya anggota geng motor merasa memiliki identitas sosial karena bergabung dengan komunitasnya.