harianmerapi.com - Kontrol diri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa remaja ke arah konsekuensi positif.
Adanya kontrol diri ini diharapkan remaja mampu untuk menahan gejolak emosi dan diri terhadap rangsangan yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya.
Becker menyatakan pada dasarnya setiap manusia memiliki dorongan untuk melanggar aturan pada situasi tertentu.
Tetapi, pada kebanyakan orang dorongan-dorongan tersebut biasanya tidak menjadi kenyataan yang berwujud berupa penyimpangan atau pelanggaran kesepakatan.
Hal ini dimungkinkan karena orang normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk berperilaku menyimpang.
Kemampuan menahan diri atau kontrol diri inilah yang seharusnya dimiliki remaja sehingga tidak melakukan berbagai perilaku agresif yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun lingkungan sosialnya.
Kontrol diri sangatlah dibutuhkan oleh setiap remaja dalam mengarungi kehidupannya, mengingat tanpa adanya kontrol diri dan konsep diri seorang siswa dapat keluar dari batasan kenormalan.
Baca Juga: Geger Warga Sleman Tewas Bakar Diri di Kamar: Mandi Bensin, Tidur di Kasur Kemudian Sulut Korek Api
Adapun ciri-ciri jangka pendek yang dapat diketahui misalnya dalam beraktivitas sehari-hari seseorang cenderung melakukan perilaku yang tidak disadari, adanya kecenderungan untuk mengikuti hawa nafsu belaka dengan segera.
Artikel Terkait
Empat Pola Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak, dan Kecenderungan Efeknya Terhadap Karakter Anak
Beberapa Kelebihan Umat Islam dalam Menjaga Keserasian dan Keseimbangan Hidup
Agresivitas Remaja Merupakan Suatu Reaksi Terhadap Rasa Frustrasi, Ini Tiga Penyebab dan Solusinya
Lima Penyebab yang Membuat Orang Terjerembab dalam Kufur Nikmat, Perilaku yang Sangat Dibenci Allah SWT
Berbagai Pola Perilaku Agresif Remaja, Salah Satunya Agresi Fisik Bertujuan Merugikan Seseorang