Jogja Diserbu Wisatawan, Ini yang Mereka Butuhkan

photo author
- Rabu, 29 Juni 2022 | 11:00 WIB
Kawasan wisata pantai Parangtritis  dipadati pengunjung.  (Foto: Yusron Mustaqim)
Kawasan wisata pantai Parangtritis dipadati pengunjung. (Foto: Yusron Mustaqim)

HARI-hari belakangan ini jalanan di Yogya dipadati masyarakat pengguna jalan. Bahkan di beberapa ruas jalan terlihat kemacetan, seperti di kawasan Jalan Margo Utomo maupun Jalan Jenderal Sudirman.

Wajar saja, karena saat ini masih libur sekolah. Banyak warga dari luar daerah memanfaatkan libur sekolah untuk mengunjungi destinasi wisata di DIY yang terkenal unik dan instagramable.

Pokoknya, berlibur ke Yogya sangat berkesan dan mengasyikkan, apalagi banyak tempat wisata baru. Tak sedikit yang tertarik datang ke Yogya setelah mengikuti informasi dari media sosial (medsos).

Baca Juga: Feyenoord Sudah Sepakat Biaya Transfer, Manchester United Tunggu Jawaban Tyrell Malacia

Medsos menjadi media alternatif yang kini banyak dirujuk masyarakat, meski tidak semua informasi yang disampaikan benar.

Kalau ada informasi yang kurang menyenangkan konsumen, misalnya pedagang nuthuk, langsung viral di media sosial dan Yogya menjadi sorotan.

Padahal itu hanya dilakukan oleh oknum atau segelintir orang, bukan secara umum. Namun citra negatif telanjur terbentuk, sehingga butuh proses untuk merehabilitasinya.

Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Harus Daftar Mulai 1 Juli 2022, Kota Jogja dan 10 Wilayah Lainnya Uji Coba Tahap 1

Dalam kaitan itulah pemerintahan di empat kabupaten dan satu kota di DIY harus siap menyambut wisatawan dengan tangan terbuka, bersahabat dan memberi pelayanan secara prima. Sebab, mereka datang ke Yogya membawa uang untuk dibelanjakan, baik untuk beli  makanan, suvenir maupun untuk menginap.

Pendek kata, dengan kehadiran wisatawan, terutama dari luar daerah, perekonomian DIY bergerak dan diharapkan pendapatan masyarakat meningkat setelah dua tahun dihantam pandemi.

Berkaitan itu, sebagai tuan rumah DIY harus menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan. Mereka datang ke Yogya tentu butuh keduanya, jaminan keamanan dan kenyamanan.

Baca Juga: Sopir Angkot Ugal-ugalan yang Tewaskan Empat Penumpang di Medan Divonis 13 Tahun

Sekadar menyebut contoh, banyaknya pengemis dan pengamen di tempat wisata, membuat kenyamanan pengunjung terganggu.

Di Pantai Parangtritis misalnya, kehadiran pengemis sangat dikeluhkan pengunjung, hingga kemudian muncul inisiatif dari warga sekitar untuk ‘mengusir’ pengemis dari kawasan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X