Inilah bagian hikmah diperintahkannya berpuasa Ramadhan; yakni untuk membakar/membuang sifat-sifat negatif diri manusia menjadi sifat positif yang mampu menambah nilai harga diri seseorang.
Baca Juga: Divaksin Saat Puasa, Amankah ? Ini Jawabnya
Ke-aku-an manusia yang cenderung mengutamakan diri sendiri, individualistis, egois dan memandang dunia luar sebagai ancaman, setelah ditempa dengan berpuasa akan melahirkan aku yang menyejarah.
Yaitu aku yang telah menyadari diri dan membuka diri menjadi pribadi yang terbuka, mengakui kenyataan hidup yang multi dimensi dan melahirkan sifat empati, yakni:
(1) mampu memahami orang lain (understanding others), artinya mampu mengindera perasaan dan perspektif orang lain atau menunjukkan minat aktif terhadap
kepentingan orang lain,
(2) memiliki sifat yang mengembangkan orang lain (developing others), artinya dapat merasakan kebutuhan pengembangan orang lain dan berusaha
menumbuhkan kemampuannya,
(3) memiliki sikap yang berorientasi pelayanan (service orientation), artinya mampu mengantisipasi, mengenali dan berupaya memenuhi kebutuhan
orang lain,
Baca Juga: SMA Muhi Jogja Gelar Mubaligh Hijrah untuk Syiar Islam Berkemajuan
(4) mampu memanfaatkan keragaman (leveraging diversity), artinya mampu menumbuhkan peluang dengan melalui pergaulan, dan
(5) memiliki kesadaran politik (political awareness), yakni mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
Itulah salah satu hikmah puasa, yakni dapat merubah pribadi yang lemah menjadi kuat, pribadi yang tumpul menjadi tajam, pribadi yang sombong menjadi arif dan tawadhu’, yang kesemuanya itu merupakan cerminan dari pribadi taqwa yang menjadi tujuan final (ultimate goal) dari hidup seseorang berpuasa.
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah; 2:183).
Suasana hidup dalam bentuk apapun, termasuk puasa Ramadhan haruslah mampu memberikan dorongan bagi orang-orang yang beriman untuk melakukan perubahan
menuju kepada pribadi yang lebih baik dan lebih bertakwa. Insya Allah! *