MEMASUKI musim penghujan, masyarakat harus waspada. Bukan hanya waspada terhadap bencana banjir dan longsor, tapi juga waspada terhadap lingkungannya. Ketika hujan deras mengguyur, selokan maupun parit kecil di sekitar rumah kita mungkin akan membludak dan deras.
Ketika musim kemarau, parit tersebut tidak membahayakan, namun begitu masuk musim hujan dengan intensitas yang tiggi, parit menjadi sesuatu yang sangat membahayakan, bahkan bisa menelan korban nyawa.
Agaknya itulah fenomena yang terjadi di Tawangmangu Karanganyar. Baru-baru ini seorang balita usia 3,5 tahun warga Kalisoro RT 02 RW IV Kecamatan Tawangmangu ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus selokan di dekat rumahnya. Jenazahnya ditemukan sekitarr 200 meter dari lokasi ia hanyut.
Baca Juga: Dampak erupsi Gunung Semeru, 699 warga masih mengungsi, begini kondisinya
Musibah tersebut berawal ketika balita itu bermain air di sekitar selokan dan diduga terpeleset dan langsung terbawa arus yang cukup deras.
Temannya berteriak minta tolong kepada tetangga, namun korban sudahtak terlihat lagi. Beberapa jam kemudian baru ditemukan korban tersangkut pohon dalam keadaan meninggal.
Mengapa peristiwa ini bisa terjadi ? Lagi-lagi semua terjadi karena orangtua balita tersebut abai, tidak mengawasi anaknya bermain. Mungkin orangtuaa mengira aman bermain di selokan dekat rumah.
Andai arusnya biasa-biasa saja, tidak banjir, mungkin tidak terlalu membahayakan. Namun karena air meluap akibat hujan yang terus menerus, selokan dekat rumah pun menjadi membahayakan, bahkan bisa mencabut nyawa.
Betapa hancur hati orangtua yang baru 3 bulan merantau di Tawangmangu itu mendapati anaknya sudah tak bernyawa karena tenggelam terbawa arus selokan di dekat rumahnya. Yang ada hanyalah penyesalan, mengapa balita tersebut tidak diawasi ketika bermain air.
Anak seusia 3,5 tahun jelas tak bisa mengontrol diri ketika bermain air. Ia pasti tidak mengira air selokan di dekat rumahnya bisa menyeretnya hingga 200 meter tanpa bisa berbuat apa-apa.
Baca Juga: Fantastis, Polda Riau amankan 800 kg sabu dalam 11 bulan, inilah prestasi Irjen Muhammad Iqbal
Ini pelajaran penting bagi para orangtua. Jangan sekali-sekali melepas pengawasan terhadap anak balitanya ketika sedang bermain air, apalagi di selokan dengan arus yang deras usai diguyur hujan lebat.
Selokan yang tadinya ramah kepada anak untuk bermain, bisa sewaktu-waktu berubah ganas dan menelan siapapun yang berada di tempat itu. Jangan anggap enteng air selokan di dekat rumah. (Hudono)