HARIAN MERAPI - Kesadaran akan pentingnya pengelolaan aspek-aspek psikologis anak-anak dan remaja dewasa ini semakin meningkat.
Pengelolaan aspek-aspek psikologis ini tentunya bertujuan dalam rangka menangani penyakit-penyakit psikis yang belakangan banyak muncul.
Penyakit-penyakit psikis ini seperti stres dan frustrasi yang merupakan stimulus/emosi terkondisikan, akhirnya dapat menyebabkan munculnya tingkah laku agresif.
Baca Juga: Penguatan keluarga dan peran negara untuk cegah tindak kekerasan dan kejahatan anak
Perilaku agresif biasanya terjadi pada siswa-siswi yang mulai menginjak remaja yang mengalami kegoncangan hidup.
Keinginan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dan pencarian jati diri kadang membuat remaja berperilaku berlebihan yang bisa membahayakan diri mereka atau orang lain.
Dalam dekade terakhir, klithih, tawuran atau perkelahian pelajar yang tergolong dalam perilaku agresif remaja dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Perkelahian pelajar telah melibatkan banyak pelaku dan menimbulkan korban yang tidak sedikit.
Hal ini telah menimbulkan kecemasan yang makin mendalam dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Kecemasan dan keprihatinan tersebut barulah sampai kepada tahap sikap dan perasaan, karena sampai saat ini belum ada jalan keluar atau solusi yang efektif tentang cara mengatasi perkelahian dan tindakan kekerasan yang semakin mengarah kepada tindakan kriminal itu.
Baca Juga: Penyegaran keluarga sebagai upaya untuk mempertahankan keutuhan serta keharmonisan rumah tangga
Agresivitas pelajar merupakan tingkah laku pelajar yang memiliki maksud untuk melukai dan menyakiti orang lain, baik secara fisik atau verbal sehingga menyebabkan kerugian dan kerusakan, bahkan dapat memunculkan perilaku anti-sosial.
Agresivitas adalah suatu reaksi terhadap frustrasi atau ketidakmampuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar dan bukan naluri.
Agresivitas adalah penggunaan hak sendiri dengan cara melanggar hak orang lain.
Apabila pribadi yang agresif bertindak demi diri sendiri, dia melakukan hak itu dengan tidak menghina dan merendahkan orang lain.