Mencegah agresivitas pelajar, di antaranya dengan penerapan pola asuh yang tepat

photo author
- Sabtu, 30 Juli 2022 | 06:34 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Agresivitas umumnya memiliki potensi untuk melukai orang lain atau benda yang berupa serangan fisik (memukul,

menendang, menggigit), serangan verbal (membentak, menghina) dan melanggar hak orang lain (mengambil dengan paksa).

Baca Juga: Berbagai faktor penyebab keretakan keluarga, di antaranya sejarah terbentuknya keluarga

Banyak faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku agresif.; antara lain :

Pertama, faktor pola asuh orangtua. Peranan dan bantuan orangtua kepada anak akan dapat tercermin dalam pola asuh yang diberikan kepada anak-anaknya.

Kecenderungan pola asuh orangtua dapat mengendalikan perilaku anaknya, termasuk mengendalikan perilaku agresif.

Kedua, pengaruh interaksi antar teman sebaya.

Pengaruh teman sebaya ini sangat kuat dan merupakan salah satu reaksi atas status yang disandangnya.

Di satu sisi, remaja melakukan gerak memisahkan diri dari orangtua dan di sisi yang lain, remaja melakukan gerak menuju ke arah teman sebayanya.

Baca Juga: Kontribusi keluarga terhadap lingkungan sekitar sebagai indikasi kesehatan sosial menuju keharmonisan

Ketiga, konsep diri. Konsep diri adalah kesadaran atau pengertian tentang diri sendiri, yang mencakup pandangan tentang dunia, kepuasan tentang kehidupan, dapat menghargai atau menyakiti diri sendiri, mampu mengevaluasi kemampuan sendiri, dan persepsi mengenai diri sendiri .

Subjektivitas manusia selalu membedakan cara pandang sesuatu objek yang diamati.

Demikian pula menyangkut pengamatan atas diri sendiri.

Keempat, kontrol diri. Kontrol diri dibutuhkan karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok sehingga dengan adanya kontrol diri manusia dapat hidup nyaman, tenteram serta dapat meminimalisir masalah baik dengan orang lain maupun lingkungan sekitar.

Selain itu, kontrol diri juga dibutuhkan dalam mengontrol emosi, memilih tujuan jangka panjang dengan tidak menyegerakan kepuasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X