Jauhilah perilaku buruk ini agar hidup itu memberikan keberkahan dan penuh kebahagiaan.
Baca Juga: Kewajiban suami kepada istri; Salah satunya memberi nafkah sesuai dengan kemampuan
Agama Islam memang sangat menganjurkan agar anak itu berbakti dan berbuat baik kepada orangtua, terutama kepada ibunya.
Firman Allah SWT: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun.
Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (QS. Luqman; 31:15).
Juga Hadits Nabi Muhamad SAW: “Ridha Allah SWT. ada pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR.
Tirmidzi).
Ketika anak-anak sudah dewasa pun kewajiban berbakti kepada orangtua juga masih dituntut untuk dilakukan, bahkan harus semakin ditingkatkan.
Misalnya ketika anak-anak sudah mampu secara materi, hendaklah membantu orangtua untuk membiayai sekolah adik-adiknya.
Baca Juga: Membangun Keluarga Samara dengan Panduan Samudera Al Fatihah
Meskipun nampaknya tidak terlalu besar, tetapi manfaatnya sangat dirasakan bagi anak-anak itu sendiri maupun orangtuanya.
Dan sekalihus sebagai perwujudan rasa terima kasih anak kepada kedua orangtua yang telah mendidiknya dengan baik.
Satu hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak dalam keluarga adalah menyepelekan atau menganggap kecil orangtua mereka.
Mungkin karena anak merasa lebih sukses dan enerjik, mereka malu mempunyai orangtua yang kurang beruntung, khususnya dalam hal materi.
Perbuatan anak yang seperti ini merupakan contoh ekstrem seorang anak dalam keluarga yang tidak tahu akan tugas dan kewajibannya dalam keluarga.
Anak yang memiliki perilaku seperti itu bisa dikatakan sebagai anak yang keblinger yang tidak bisa berterima kasih atas berbagai karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya. *