Tugas dan Kewajiban Anak dalam Keluarga, Salah Satunya adalah Birrul Walidain

photo author
- Sabtu, 9 Juli 2022 | 06:11 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Puro, M. Si. (Foto: Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Puro, M. Si. (Foto: Dok Pribadi)

harianmerapi.com - Prinsip-prinsip pembentukan keluarga Samara akan dapat terwujud ketika perkawinan berdasarkan empat pilar perkawinan;

(1) perkawinan adalah berpasangan (zawaj) (QS. Al-Baqarah; 2:187),

(2) perkawinan adalah ikatan yang kokoh (mitsaqan ghalizhan) (QS. An-Nisya’; 4:21),

Baca Juga: Memahami Keteladanan Nabi Ibrahim AS di Hari Raya Idul Adha

(3) perkawinan harus dipelihara melalui sikap dan perilaku saling berbuat baik (mu’asyarah bil ma’ruf) (QS. An-Nisya; 4:19), dan

(4) perkawinan harus dikelola dengan musyawarah (QS. Al-Baqarah; 2:23).

Di samping itu lahirnya anak-anak sebagai buah hati juga merupakan tugas orangtua untuk mendidiknya agar mereka memahami akan berbagai tugas dan kewajiannya dalam keluarga.

Membicarakan tugas dan kewajiban anak dalam keluarga memang harus didahului dengan pemahaman tentang tugas dan kewajiban orangtua dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga kepada anak-anaknya.

Orangtua terlebih dahulu harus menanamkan kepada anak-anaknya rasa cinta kasih, ajaran dan pengamalan beragama yang baik, membiasakan kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,

berbuat baik dengan sesama manusia, memberikan keteladanan kepada anak-anak di setiap saat.

Baca Juga: Hikmah dan keutamaan dari pelaksanaan ibadah Idul Adha

Dan satu hal lagi yang harus ditanamkan kepada anak-anak adalah tentang tugas dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.

Secara umum, tugas dan kewajiban anak-anak dalam keluarga yang terpenting adalah berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orangtua (Birrul Walidain),

baik selagi mereka masih hidup di dunia maupun setelah mereka berpulang ke rahmatullah.

Berbakti dan berbuat baik kepada orangtua merupakan cerminan adanya rasa takut akan datangnya azab Allah SWT akibat durhaka kepada orangtua (uququl walidain).

Salah satu kedurhakaan yang azabnya dirasakan sejak di dunia sampai ke akhirat kelak adalah uququl walidain (durhaka kepada kedua orangtua).

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Pendidikan Keluarga Luqman

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X