harianmerapi.com - Allah SWT menciptakan manusia secara berpasang-pasangan antara suami dan istri untuk mendapatkan ketenangan, ketenteraman, dan penuh kasih sayang.
Hal ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dan nikmat yang diberikan bagi mereka yang bisa mengambil pelajaran (QS Ar-Rum, 30:21).
Ketika ada orang yang menikah, Rasulullah SAW selalu membaca doa “barakallahulaka wa baraka’alaika wajama’a bainakuma fii khair” yang artinya
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 73: Belum Lama Jadi Pengantin Baru Tiba-tiba Istri Menghilang Bak Ditelan Bumi
“Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan”.
Dari doa tersebut bisa dilihat bahwa Rasul tidak mengatakan supaya suatu keluarga jadi kaya-raya, melainkan agar diberkahi Allah SWT.
Maksudnya berkah adalah hidupnya selalui dikaruniai Tuhan, rezekinya tercukupi dan bisa membawa kebaikan.
Rumah tangga yang harmonis adalah dambaan setiap pasangan yang sudah menikah.
Rumah tangga yang harmonis tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya proses dan pembelajaran dari masing-masing pasangan.
Hal ini dikarenakan keharmonisan dalam rumah tangga bukanlah sebagai hasil yang didapatkan secara tiba-tiba melainkan melalui tahapan yang membutuhkan jatuh bangunnya usaha di dalam meraihnya.
Pernikahan adalah kunci kesuksesan mencetak generasi mendatang yang lebih kuat secara iman sebagai abdullah dan profesional dalam bekerja sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Setidaknya ada tiga hal penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga yang dikabarkan oleh Al-Quran dan Al-Hadits, serta kita harus meneladaninya.
Pertama, selalu melihat pasangan sebagai seorang sahabat di dalam menjalani perjalanan hidup yang setara.
Dalam hal kewajiban dan hak tentu suami dan istri memiliki peran yang berbeda.