Allah SWT berfirman: “Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan”. (QS. Al-Baqarah, 2:257).
Ketiga, diberikan kekuasaan di dunia dan diberikan kemapanan dalam segala bidang.
Ini adalah suatu karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sangat besar dan membawa kepada kejayaan dan kemandirian kehidupan seseorang, sebagaimana firman-Nya:
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan (memberikan kemapanan) agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka.” (QS. An-Nur, 24:55).
Keempat, keberkahan dari langit dan bumi, seperti sumber daya alam yang melimpah serta rezeki yang lezat.
Imam al-Ghazali mengungkapkan bahwa berkah adalah bertambahnya kebaikan pada diri seseorang, dan kebaikan itu tetap terus berlangsung selama orang tersebut hidup.
Keberkahan ini akan dikaruniakan kepada seluruh penduduk suatu negeri ketika mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi." (QS. Al-A'raf, 7:96).
Kelima, kemuliaan dan kejayaan (Al-Izzah). Kejayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai (1) kemegahan; kebesaran; kemasyhuran; (2) keadaan yg mapan dan menguntungkan (baik dalam segi materi maupun jiwa).
Baca Juga: Berburu Kuliner Malam Hari, Bisa Pilih Bubur dengan Aneka Sayur dan Lauknya Ambil Sendiri
Orang-orang yang beriman dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan kemuliaahn dan kejayaan hidup, sebagaimana firman-Nya:
“Mereka berkata, “Sungguh, jika kita kembali ke Madinah (kembali dari perang Bani Mustalik), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” (QS. Al-Munafiqun, 63:8).
Keenam, kehidupan yang baik (al-hayah ath-thayyibah). Kehidupan yang baik akan mencakup semua hal yang disebutkan di dalam hadis nabi Muhammad SAW antara lain rezeki yang halal, sifat qanaah atau rasa cukup, taufik dari Allah SWT, nikmat syurga di akhirat kelak dan juga kebahagiaan dan ketenangan hidup.