Baca Juga: Rezeki Mengalir Setelah Mengantar Perempuan Misterius Baju Putih
Pahlawan itu tidak pernah mati, karena jasa-jasanya selalu dikenang oleh orang banyak. Kebaikannya selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat.
Meskipun secara lahiriyah sudah mati, namun secara hakiki belum, ia mati tetapi hidup. “Dan janganlah kalian sekali-kali mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang (terbunuh) di jalan Allah itu mati melainkan mereka hidup tetapi kita tidak merasakan”. QS al-Baqarah, 2:154.
Pahlawan dalam Islam adalah orang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia menang atau mati. Oang-orang yang berjuang itu pun tidak memperdulikan apakah ia bakal mendapat penghargaan atau tidak dari institusi manapun, yang mereka harapkan adalah keridhaan dari Allah SWT.
Baca Juga: Gara-gara Bapak Suka Nonton Video Porno
Dalam Islam kategori berjuang (jihad) itu ada beberapa macam, di antaranya adalah jihad memerangi hawa nafsu (jihad al-nafs), termasuk jihad memerangi syetan, jihad memerangi orang kafir (jihad al-kuf ar), jihad memerangi orang munafik (jihad al-nifaq). Dan menurut Rasulullah Muhammad SAW, justru jihad yang paling besar adalah jihad memerangi hawa nafsu.
Hal ini pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW saat usai perang Badar. Beliau berkata kepada para sahabatnya: “Kita masih akan menghadapi perang yang lebih dahsyat lagi.” Kata sebagian sahabat: “Perang apalagi ya Rasul? Bukankah ini perang yang dahsyat”? Jawab Nabi: “Perang melawan hawa nafsu”.
Setiap orang harus berjuang melawan nafsu keserakahan, nafsu kebinatangan dan berbagai potensi negatif lain yang dapat menghancurkan citra diri seseorang. Inshaa Allah. *