Baca Juga: Lemkapi Beri Presisi Award 2023 ke Ditlantas Polda DIY, Ini Alasannya
Setelah menetapkan wilayah janhgkauan perubahan kemudian menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
Kelima, Model Hilda Taba. Menurut Hilda Taba kurikulum adalah pernyataan tentang
tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan bahan-bahannya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar.
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru dan memosisikan guru sebagai inovatos dalam pengembangan kurikulum.
Keenam, Model hubungan interpersonal Rogers. Pengembangan kurikulum hendaknya dapat mengembangkan individu secara fleksibel terhadap perubahan dengan cara melatih diri berkomunjikasi secara interpersonal.
Guru bukanlah pemberi informasi apalagi penentu perkembangan anak, melainkan sekadar pendorong dan pemelancar perkembangan anak.
Baca Juga: PT Piaggio Indonesia Kenalkan Vespa Elettrica, Generasi Terbaru Vespa yang Ramah Lingkungan
Ketujuh, Model Action Research yang sistematis. Model pengembangan kurikulum
ini didasarkan pada asumsi bahwa perkembangan kurikulum merupakan perubahan sosial.
Hal itu mencakup suatu proses yang melibatkan kepribadian orang tua, siswa, guru, struktur sistem sekolah, pola hubungan pribadi dan kelompok dari sekolah dan masyarakat. *